$532,7 juta menjadi nilai pencapaian ekspor batik pada tahun 2020. Hal ini menjadi pencapaian terbaik dalam ekspor batik. Jika berbicara pada periode kuartal I-2021, maka $157,8 juta sudah dicapai Indonesia.
Dengan data tersebut dapat menjadi bukti bahwa industri batik Indonesia memiliki peran penting bagi perekonomian nasional dan nantinya bisa menjadi market leader pasar batik secara global.
Industri batik merupakan salah satu bagian dari industri tekstil yang ada di Indonesia. Industri batik ini juga termasuk salah satu sektor yang berkontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Batik juga termasuk sebagai salah satu sektor andalan dalam implementasi peta jalan terintegrasi Making Indonesia 4.0.
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita industri batik dapat mendongkrak perekonomian nasional karena dinilai memiliki daya ungkit yang sangat besar.
“Industri batik kita mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati pasar global,” ujarnya.
Peningkatan nilai ekspor dalam industri batik juga mampu mempunyai dampak baik bagi Indonesia. Salah satunya adalah bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Sejauh ini sektor industri yang dipenuhi dengan Industri Kecil dan Menengah (IKM) telah menyerap tenaga kerja sebanyak 200.000 orang dan 47.000 unit usaha yang merebak di 101 daerah di Indonesia.
Selain bisa mencapai pasar global, tentunya batik juga bisa menjadi faktor penggerak perekonomian untuk daerah-daerah di Tanah Air. Hal ini karena mengingat batik sendiri yang merupakan identitas bangsa Indonesia dan juga termasuk dalam warisan yang diakui oleh UNESCO.
Jika melihat selama situasi pandemi ini, batik termasuk sektor industri yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan baik. Bahkan, menurut menteri Agus, industri batik dinilai mampu mendukung dalam masa pemulihan perekonomian secara nasional. Terutama pada sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM).