Belakangan ini, para seniman digital mempunyai alternatif baru untuk dapat mempublikasikan karya tanpa takut diplagiat serta bisa dimonetisasi, yaitu NFT (Non-Fungible Token). Nah, lebih lanjut, ada kemudahan baru bagi para seniman lokal maupun penikmat karya seni dengan hadirnya marketplace khusus untuk karya NFT yaitu Neftipedia.
Teknologi NFT yang merupakan bagian dari teknologi rantai blok (blockchain) kini banyak digunakan oleh para seniman Tanah Air untuk bisa go international dan juga para penikmat seni seluruh belahan dunia bisa menemukan seniman dan karyanya dengan mudah.
Para artist tinggal menjual karyanya di marketplace NFT yang bernama Neftipedia. Tak perlu khawatir, karena dengan teknologi NFT yang unik, semua aset digital telah disertakan data dan juga hak cipta (copyright). Jadinya bakal terhindar dari plagiat.
Senada dengan yang diutarakan oleh penggagas Neftipedia, Jimmi Saputra, marketplace ini akan memudahkan para kreator seni terhubung dengan penikmat seninya serta menambah nilai jual lebih dari karya yang mereka buat, “Dengan adanya NFT marketplace Neftipedia, akan memudahkan para kreator seni untuk menjangkau penikmat seni yang ada di berbagai belahan dunia, serta menambah nilai jual dari karya tersebut” katanya.
“Karena setelah proses minting di NFT marketplace, maka setiap karya akan mendapat kode unik serta terdaftar di blockchain yang otomatis akan menambah daya jual karya seni itu sendiri,” papar Jimmi lebih lanjut.
Di platform Neftipedia ini, selain ada penjualan juga ada fitur lelang, di mana para kreator bisa membuka bid harga untuk karya mereka sehingga bisa memperoleh harga yang lebih menguntungkan dan sepadan dengan yang dihasilkan.
Untuk pundi-pundi yang didapat dari penjualan karya NFT, nantinya akan masuk ke dompet digital (e-wallet) para seniman yang memang telah didesain sendiri. Sehingga tidak perlu repot memindahkan setiap aset NFT ke e-wallet lain yang berbeda.
Ke depannya, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan antara ekonomi virtual dan fisik. Jangan karena karya ini tidak hadir secara fisik atau berbentuk aset digital, muncul stigma bahwa harganya berbeda jauh.
Terlebih pula, di masa pandemi, seniman tidak bisa menggelar banyak-banyak pameran untuk terhubung ke penikmat karya. Maka dari itu aktivitas publikasi secara online semakin meningkat. Secara online, misalnya melalui marketplace NFT lokal seperti Neftipedia yang akan diluncurkan pada 25 Oktober mendatang ini, publikasi karya oleh seniman bisa semakin cepat dan mempunyai jangkauan luas.