Sobat, apa yang kamu ketahui mengenai kuliner dari Pulau Sulawesi? Mungkin banyak dari kalian yang menyebut rica-rica Manado, sop konro, coto Makassar, pallu basa, hingga mi titi yang berasal dari Sulawesi Selatan. Tapi tahu nggak kamu, jika ada kuliner dengan nama unik dari Sulawesi Barat, bernama nasi berenang?
Eits, bukan nasi yang ada di laut ya? Nasi berenang merupakan makanan khas dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang bisa dibilang seperti soto bening dari Pulau Jawa. Kayak apa bentuknya? Yuk, kita bahas!
Menurut berbagai catatan mengenai makanan yang ada di Indonesia, makanan satu ini memang mirip dengan soto. Karena jenis bahan yang digunakan antara lain: daging ayam suwir, kol yang dipotong kecil-kecil, tauge, mi, bawang goreng, hingga daun seledri. Namun yang membedakan pada toping-nya, yakni bisa kacang tanah goreng dan sejenisnya.
Jika kamu mencoba “nasi soto” ala Sulawesi Barat satu ini, kamu bakal merasakan harumnya kaldu ayam dengan campuran aroma jahe, kunyit, kemiri, ketumbar, sereh, lengkuas hingga merica. Sehingga bumbu-bumbu tersebut membuat makanan ini berbeda dari soto yang ada di Pulau Jawa.
Uniknya, penamaan “Nasi Berenang” sendiri berasal dari pelanggan yang datang ke warung-warung penjual ‘nasi soto’ ala Sulawesi Barat ini. Menurut Rahmawati, pengelola Warung Rahmawati yang berada di jalan Budi Utomo menjelaskan, penamaan menu berasal dari pelanggannya.
“Nama menu nasi berenang itu sebutan pelanggan. Mungkin rasanya yang khas membuat mereka tertarik dan tetap menjadi penaggan setia,” jelas Rahmawati seperti dikutip GNFI.
Sedangkan Aditia, pengelola Warung Pojok yang berada di jalan Sugihwaras menjelaskan jika menu tersebut ia ketahui dari anak-anak sekolah yang datang ke waraungnya.
Sekedar informasi saja, sebagai pelengkap biasanya nasi berengan biasa disuguhkan dengan tempe goreng tepung disertai sambal yang dicampur gula merah dan rempah untuk menciptakan cita rasa tersendiri.
Bagi kamu yang ingin mencoba, kamu bisa temukan di berbagai tempat di Polewali Mandar, seperti di jalan Sugihwaras, jalan Pekkabata, dan jala Budi Utomo. Untuk harganya sendiri cukup terjangkau yakni berkisar belasan ribu rupiah.
Bagaimana, tertarik untuk mencoba?