Sob, ternyata selain Gohu, ada juga sashimi (sebutan untuk hidangan ikan mentah di Jepang) ala Indonesia lainnya. Yaitu Naniura yang merupakan kuliner primadona di suku Batak wilayah pesisir Toba Samosir, Sumatera Utara. Kayak apa, sih, Naniura khas Batak ini?
Sama seperti hidangan ikan mentah lainnya, Naniura tak melalui proses pemasakan sama sekali namun memiliki cita rasa yang khas. Ya, ikan dalam sajian Naniura memang nggak dimakan polosan saja namun dibumbui lalu kemudian difermentasi agar matang secara alami.
Proses fermentasi memakan waktu berjam-jam lamanya. Ikan mas yang biasa digunakan di kuliner Naniura khas Batak ini terlebih dahulu dibersihkan dengan mengeluarkan kotoran dari dalam perut, mencabut sejumlah duri, membelah ikan menjadi dua bagian, dan melumurinya dengan air serta perasan jeruk nipis.
@brmarpaung17 #naniurakhasbatak #tabododekkenaniura #bataksongtiktok😊 #bataktoba ♬ Tabodo Dekke Naniura - Laura M.
Setelah dibersihkan, ikan tersebut dilumuri dengan bumbu khas Batak yaitu bumbu kuning dari utte jungga (asam Batak), andaliman, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, kacang tanah, kunyit, dan batang kecombrang. Bahan bumbu ini terlebih dahulu disangrai dan kemudian ditumbuk hingga halus.
Setelah bumbu diratakan ke tubuh ikan, sajian tersebut didiamkan kurang lebih 4-5 jam. Ajaibnya, selama proses ini ikan akan seolah ‘matang’ tanpa proses pemasakan.
Sejarah Kuliner Naniura: Hanya Disajikan untuk Raja-raja Batak
Dahulu ikan yang digunakan untuk kuliner Naniura hanya ikan endemik Sumatra Utara bernama Dekke Ihan atau Ikan batak. Ikan tersebut sering digunakan sebagai persembahan atau sajian kepada Tuhan dalam setiap pelaksanaan acara adat sakral.
Karena menggunakan ikan sakral untuk persembahan, oleh sebab itu kuliner Naniura dahulunya tergolong elite. Selain itu, santapan ini hanya bisa dinikmati oleh raja-raja Batak serta tamu kerajaan. Bahkan yang mengolah ikan Batak menjadi Naniura nggak bisa sembarangan, Sob. Cuma koki atau juru masak kerajaan saja yang boleh.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan kerajaan dan ikan endemik Batak mulai surut. Masyarakat kemudian turut melestarikan kuliner elite tersebut menggunakan ikan mas, mujair hingga gabus. Kalau dari gambar, sih, kayaknya sama-sama lezat, Sob. Kamu sendiri pengin cobain kuliner ikan Naniura khas Batak nggak, Sob?