“Di kamarku
Banyak nyamuk
Di kamarku
Banyak semut
Aduh mama aku jadi takut”
Tidak asing lagi kan dengan penggalan lirik di atas? Ya, lagu yang diciptakan oleh mendiang Papa T Bob ini berjudul “Si Nyamuk Nakal”. Berbicara mengenai nyamuk, pernahkah terlintas di pikiranmu, “Jika ada museum hewan purba, kira-kira ada tidak ya museum nyamuk?” jawaban dari pertanyaanmu adalah “Iya. Di Indonesia ada Museum Nyamuk.”
Ada apa saja sih di museum tersebut? apakah hanya sekedar nama saja namun isinya berbeda atau memang benar isi dari Museum Nyamuk tersebut berjejer jenis-jenis nyamuk? Ingin tahu kelanjutannya mengenai Museum Nyamuk di Pangandaran? Simak ulasannya berikut ini.
Unik dan juga membuat penasaran. Berlokasi di Kampung Babakan, Kecamatan Pangandaran, berdiri sebuah patung nyamuk raksasa pada bagian depan, selamat datang di Museum Nyamuk. Museum yang dikelola oleh Loka Litbangkes Pangandaran di bawah Badan Litbang Kesehatan Kemenkes Republik Indonesia ini semula bukan merupakan museum namun sebagai tempat para peneliti yang sedang meneliti nyamuk.
Sekitar 25 jenis nyamuk di Indonesia dapat pengunjung temui mulai dari nyamuk yang berasal dari Sulawesi hingga Sumatera pun ada! Tidak hanya nyamuk, pengunjung juga dapat melihat beberapa tanaman seperti kayu putih, akar wangi, mimba, lavender, dan zodia. Museum Nyamuk ini juga menyediakan mini bioskop, perpustakaan, insektarium, laboratorium dan tanaman obat malaria dan pengusir nyamuk atau kerap disebut sebagai tompen.
Dikutip dari Kompas.com, penanggung jawab wisata ilmiah dan museum, Firda Yanuar, mengatakan bahwa didirikannya museum ini bertujuan sebagai wisata edukasi sekaligus ilmiah agar persepsi publik bahwa hasil dari penelitian tentang nyamuk ini tidak berat. Peneliti di Loka Litbang Pangandaran berharap kedepannya ketika publik mengunjungi museum ini dapat teredukasi tanpa melalui seminar dan jurnal.
Menurut informasi, Museum Nyamuk Pangandaran di buka setiap hari. Adapun harga tiketnya yaitu bagi pelajar TK, SD, dan SMP sebesar Rp 5 ribu per orang, pelajar SMA Rp 7500, sedangkan mahasiswa dan umum perlu merogoh kocek Rp 15 ribu. Namun, dikarenakan pandemi Covid-19 dan memasuki bulan Ramadhan, kemungkinan untuk terjadi perubahan jam operasional dan harga tiket.