Pasca gempa yang mengguncang Maluku, pada Selasa (10/1) dini hari WIT, dengan berkekuatan Magnitudo 7,5 membuat sebuah pulau kecil muncul ke permukaan. Pulau tersebut berada di Desa Teinaman, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Kepala Desa Teineman, Bonni Kelmaskossu pun membenarkan akan berita kemunculan pulau kecil tersebut. Menurutnya tumpukan material yang berbentuk pulau terjadi setelah gempa pertama, tepatnya pada pukul 02.47 WIT.
Akibat dari fenomena ini membuat banyak warga sekitar yang resah, ketakutan, dan panik. Saat ini, katanya, terdapat 716 warga desa yang mengungsi ke dataran tinggi.
“Kami saat ini ada di gunung, di area hutan warga sementara ini diungsikan sampai ada informasi lagi dari pemerintah,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui kanal YouTube resmi BNPB menerangkan, sebenarnya tidak ada pengungsian, di Maluku memang ada beberapa fenomena yang masih dipastikan penyebabnya. Misalnya, tanah luas yang timbul di sekitar pesisir Tanimbar.
Ia juga mengatakan kebanyakan warga desa mengungsi untuk menunggu penjelasan lebih detail dari pemerintah soal fenomena daratan yang muncul di perairan Maluku.
Lantas, apa penyebab dari pulau kecil yang tiba-tiba muncul di perairan Maluku ini? Melansir CNN Indonesia, fenomena alam yang terjadi di Timur Indonesia ini membuat Ketua Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Herfien Samalehu turut mengutarakan pendapatnya.
Mengenai hal tersebut dirinya berpendapat bahwa peristiwa ini terjadi karena disebabkan oleh lempeng Samudra tua/slab saat subduksi yang menghujam masuk ke dalam mantel bumi.
Menurutnya, sambung Herfien, gempa yang terjadi di Tanimbar merupakan model bencana gempa thrusting atau adanya patahan naik dari subduksi laut banda. Kok bisa?
Yups, dari gempa ini Herfien melihat dari analisis lokasi hiposenter dan kedalamannya. Model ini menyebabkan terjadinya kenaikan atau uplift dan penurun (subsidence) pada sisi bagian yang lain.
“Contohnya beberapa kejadian gempa seperti gempa di Aceh dan Nias. Usai gempa sempat terjadi pengangkatan di sekitar Pulau Simeuleu namun terdapat pula blok yang turun atau subsidence hingga satu meter di sepanjang garis pantai di Aceh,” terang Herfien.
Sebelumnya kejadian serupa juga pernah terjadi di sekitaran Lombok. Akibatnya Pulau Lombok terlihat naik hingga sekitar 25 cm. Hal ini diketahui dari indikasi Peta Satelit.
“Fenomena ini bisa terjadi pasca gempa yang menyebabkan deformasi regional,” tuturnya.
Kesimpulannya adalah pulau yang muncul di Teinaman yang berlokasi Kabupaten Maluku Barat Daya ini merupakan blok yang naik secara keseluruhan. Meskipun demikian keberadaan pulau mini ini nggak akan terlalu berpengaruh dengan signifikan terhadap wilayah Tanimbar.
Jadi, Sobat nggak perlu takut lagi, ya dengan keberadaan pulau kecil baru muncul pasca gempa Maluku. Namun, tetap waspada ya, karena bencana bisa mengancam nyawamu kapanpun.