Setelah sempat dinyatakan menghilang selama lima dekade lalu, seorang peneliti bernama Wanda Kusumah berhasil menemukan kembali Caecilian Billiton (Ichthyophis bilitonensis) di hutan Gunung Tajam, Bukit Tinggi, Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Atas penemuan hewan ini, Wanda Kusumah pun menulis hasil temuan tersebut dalam jurnal penelitiannya berjudul “Herpetology Note” pada Februari 2023 lalu. Dalam jurnalnya ia menyebutkan satu individu Caecilian Billiton (Ichthyophis bilitonensis) dengan panjang 100 milimeter ditemukan pada ketinggian 420 meter.
Saat ditemukan hewan tersebut sedang bersembunyi ditutupi oleh serasah daun yang lembab di atas substrat berbatu. Alhasil kini sampel tersebut telah diawetkan dan disimpan di koleksi Laboratorium Zoologi, Yayasan Generasi Biologi Indonesia yang terletak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Apa itu Caecilian Billiton?
Caecilian merupakan tergolong hewan amfibi yang bentuknya menyerupai belut yang terdiri dari 219 spesies yang masih ada. Anggota Ichtyophis memiliki sifat ovipar dan terdapat di berbagai mikrohabitat terestrial, mulai dari hutan primer hingga perkebunan.
Untuk Ichthyophis bilitonensis sendiri memiliki ciri fisik kepala yang mengerucut tumpul, lubang hidung ke atas, lidah agak lonjong, dan memiliki mata yang cenderung berbeda.
Bagian depan pada hewan ini menutupi splenial atau yang dikenal dengan tulang selaput tipis bagian dalam rahang bawah sedikit terbuka di atas gusi, bagian collar pertama berada di bawah, menyatu dengan bagian atas.
Berhabitat di tempat Tersembunyi
Jenis Caecilian ini terbatas dalam distribusi ke daerah tropis dan sub-tropis. Bahkan sebagian besar dari mereka tinggal di tanah yang lembab dan humus saat dewasa.
Karena gaya hidupnya yang suka bersembunyi, maka sebagian besar ahli herpetologi dan biologi tak mengenal mereka. Maka dari itu, kondisi ini yang membuat pengetahuan terkait hewan ini sangat terbatas.
Sempat Menghilang di Tahun 1965
Menurut informasi yang didapat sebagian besar spesies Caecilian terancam oleh berbagai faktor, di antaranya deforestasi, polusi, dan perubahan iklim. Jadi, kemungkinan besar hewan ini banyak yang punah dan menghilang sebelum bisa dideskripsikan perilaku dan ekologi mereka.
Salah satu jenisnya adalah Ichthyophis billitonensis yang selama ini hanya ada di Pulau Belitung di bagian utara Laut Jawa antara Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.
Sejak tahun 1965, belum ada kembali laporan mengenai Ichthyophis bilitonensis di daerah Belitung. Kemungkinan hewan jenis ini telah terancam oleh hilangnya habitat mereka karena aktivitas pertambangan timah di daerah tersebut.
Ditemukan Kembali Usai 5 Dekade Menghilang
Usai menghilang selama lima dekade, baru kali ini melaporkan penemuan kembali Ichthyophis bilitonensis di Gunung Tajam, Gunung tertinggi di Kabupaten Tanjung Pandan, Pulau Belitung.
Namun, sayangnya kini di Indonesia sendiri, hewan Caecilian ini juga terancam dengan perdagangan amfibi. Sekitar 92% spesies Caecilian Asia Tenggara tergolong dalam kategori Data Deficient IUCN. Pengumpulan data tambahan diperlukan untuk menilai distribusi Ichthyophis bilitonensis di pulau asalnya guna melakukan evaluasi terhadap habitat yang tersisa.