Sobat SJ yang biasanya melakukan transaksi melalui QRku di BCA Mobile, bersiap tidak bisa lagi menggunakan layanan tersebut mulai 1 November 2022. Kebijakan itu dilakukan untuk mendukung sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai standardisasi kode QR Nasional.
Namun, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meminta nasabahnya untuk tidak khawatir. Karena aktivitas transfer masih bisa dilakukan menggunakan fitur m-transfer di BCA Mobile dengan cara meng-input nomor rekening atau pilih Daftar Transfer.
Selain itu, berbagai layanan dan fitur terus dikembangkan BCA untuk memudahkan dan membuat nyaman nasabah untuk bertransaksi, seperti bayar belanja dengan QRIS, tarik dan setor tunai tanpa kartu melalui menu cardless, dan debit online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga gaya hidup.
“Ke depan, BCA terus berkomitmen untuk memberikan layanan perbankan terbaik bagi nasabah tercinta,” tulis BCA dalam situs resminya pada Kamis (6/10/2022).
Lalu apa itu QRIS?
Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS merupakan standardisasi pembayaran menggunakan metode QR code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Pembayaran menggunakan QRIS tidak hanya untuk satu bank saja, melainkan menghubungkan pembayaran dari berbagai akun perbankan serta dompet digital yang ada di Indonesia.
Retno Ponco Windarti selaku Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) mencatat jika transaksi QRIS di Indonesia pada 2021 mengalami peningkatan hingga 163 persen. Bahkan, jumlah merchant yang menggunakan QRIS telah melebihi target, yaitu sebesar 11,7 juta.
Dari jumlah tersebut, Pulau Jawa masih mendominasi penggunaan QRIS dengan persentase sebesar 68,26% dengan nilai transaksi mencapai Rp2,3 triliun. Begitupun dengan pembayaran secara digital (digital payment) yang naik signifikan hingga 60,25 persen secara tahunan dengan nilai transaksi mencapai Rp3,4 triliun.
Melihat tren digitalisasi di sektor keuangan dinilai mampu membuat pembentukan unit digital bank, maupun pembentukan bank baru.
“Kami catat tren digitalisasi naik dari transformasi digital perbankan melalui digitalisasi bank, pembentukan unit digital bank, maupun pembentukan bank baru,” ujar Retno Ponco Windarti seperti dikutip CNN Indonesia.