Di balik mata uang yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, ternyata terdapat karya dari seorang desainer hebat. Di Indonesia sendiri memiliki seorang seniman luar biasa bernama Mujirun.
Menjadi seorang pensiunan dari perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), Mujirun dikenal sebagai desainer senior atau maestro pembuat desain mata uang Republik Indonesia di era 70-an hingga akhir 90-an.
Pria kelahiran Yogyakarta ini mendesain beberapa mata uang Indonesia, mulai dari pecahan Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Dipercaya untuk mendesain mata uang Indonesia, ia pun memiliki cerita menarik.
Kiprah karya Mujirun dalam mendesain mata uang rupiah.
Kiprah Mujirun dalam mendesain mata uang Indonesia tidak perlu ditanyakan lagi, namun ada satu hal yang menurutnya sangat mengesankan. Yaitu, menggambar desain mata uang seri “Pak Harto Mesem”.
Ya, karyanya yang satu ini terpilih menjadi yang terbaik dari puluhan desain yang ditawarkan dari desainer lain di Indonesia pada 1995. Sehingga desainnya digunakan untuk mata uang kertas bernilai Rp50 ribu. Uang tersebut merupakan salah satu pecahan besar yang dimiliki Indonesia.
Bukan hanya itu saja Mujirun juga mendesain gambar lain dalam mata uang rupiah, yakni gambar pahlawan Sisingamangaraja XII yang terdapat pada uang Rp1000 yang diterbitkan pada tahun 1987, gambar rusa Cervus Timorensis pada uang Rp500 tahun 1988, gambar anak Gunung Krakatau terdapat di uang Rp100 yang dikeluarkan pada tahun 1991.
Kemudian desain lainnya, yaitu gambar Gunung Kelimutu pada uang Rp5 ribu di tahun 1991, gambar Ki Hajar Dewantara yang terdapat dalam lembar kertas Rp20 ribu di tahun 1998, gambar Paskibraka untuk uang kertas Rp50 ribu di tahun 1999.
Serta gambar Kapten Pattimura di uang Rp1000, gambar Pulau Maitara dan Tidore pada uang Rp1 ribu, dan gambar Tuanku Imam Bonjol pada uang Rp5 ribu. Ketiganya ini merupakan uang yang diterbitkan pada tahun 2001.
Ia juga sempat mendesain gambar pahlawan Otto Iskandardinata untuk mata uang kertas Rp20 ribu yang diterbitkan pada tahun 2004. Terakhir, sebelum Mujirun pensiun ia mendesain uang Rp50 ribu dengan gambar I Gusti Ngurah Rai yang dikeluarkan pada tahun 2009 lalu.
Teknik Desain Engraving
Selama desain gambar untuk mata uang rupiah, sang maestro, Mujirun, menggunakan teknik yang unik, yakni dengan cara diukir. Teknik tersebut juga dikenal dengan sebutan engraving. Para seniman di seluruh dunia juga menggunakan teknik tersebut guna mendesain gambar mata uang.
Sekadar informasi untuk teknik engraving ini dilakukan dengan cara mencungkil media logam dengan tingkat akurasi dan ketelitian yang sangat detail. Hal tersebut karena teknik gambar ini dianggap paling rumit dan sangat sulit untuk dipalsukan. Oleh karena itu, tidak banyak seniman yang bisa melakukan teknik tersebut.
Perjalanan Karier Mujirun Sebelum Pensiun
Selama ia diberi kepercayaan orang yang mendesain mata uang ia juga pernah sempat berkarier di Malaysia untuk menangani security printing untuk semacam materai
Tidak hanya di “Negeri Jiran”, pada 1992 ia pernah berkarir di Inggris untuk studi banding mengenai mata uang. Kemudian tahun 2004 lanjut ke Hungaria untuk mempelajari software engrave.
Sampai akhirnya pada 2009 lalu ia mengajukan pensiun diri karena ingin berkarya di rumahnya. Usai pensiun Mujirun menjadi pelukis lepas. Sementara mata uang hasil desainnya masih terpajang rapi di rumah Mujirun.