Hingga pekan ke-5, tim “Setan Merah” Manchester United baru nangkring di peringkat ke-13 dengan raihan 6 poin. MU seakan tersesat karena terpaut jauh dari musuh bebuyutan Liverpool yang bertengger di peringkat ke-3 juga Tottenham Hotspur ke-4 (13 poin). Bahkan rival sekota MU, yaitu Manchester City, kokoh menduduki puncak klasemen dengan skor 15 dari lima kemenangan.
Capaian yang seret itu makin terasa menohok setelah para punggawa MU menelan kekalahan dari klub Brighton & Hove Albion, Sabtu lalu (16/9/2023). Di laga itu, tuan rumah MU takluk 1-3 secara menyakitkan.
Tim “The Seagulls” di bawah asuhan pelatihan Roberto De Zerbi memang tak dimungkiri menampilkan permainan serangan wahid. Keunggulan Brighton pada Sabtu lalu melengkapi tren hasil positif selama meladeni MU. Dalam empat pertandingan sebelumnya, De Zerbi bersama Brighton berhasil mengatasi MU. Berikut daftarnya, Sob.
Pada 5 Mei 2023 dalam duel di Liga Utama Inggris, Brighton menang 1-0 atas MU. Begitu pun pada 7 Agustus 2022, skor akhir MU 1-2 Brighton; dan 7 Mei 2022 Brighton 4-0 MU. Di level kompetisi Piala FA, pada 23 April 2023 Brighton mampu menahan imbang MU 0-0.
Kekalahan kembali MU 1-3 dari Brighton makin terasa menyesakkan mengingat kondisi internal skuad Manchester United yang tengah compang-camping. Sejumlah pemain Manchester United dilanda badai cedera. Pemain belakang Raphael Varane dan Luke Shaw, juga rekrutan anyar Mason Mount dan Sofyan Amrabat masih absen dalam duel tersebut.
Beban makin berat karena manajer MU, Erik ten Hag, kehilangan dua pemain sayap kanannya. Sama-sama terbelit soal kekerasan terhadap pasangannya, Mason Greenwood dan Antony terancam sulit untuk kembali memperkuat MU.
Adapun Jadon Sancho gak kalah mengkhawatirkan. Tidak dimasukkan jadi pemain pilihan oleh Erik ten Hag, Sancho malah terkesan “mengambek”. Alih-alih berlatih dan berpikir lebih kreatif dan disiplin, Sancho tidak merespons dengan tepat kebutuhan Eric ten Hag akan amunisi serangan yang mumpuni dan jitu.
Hal yang membuat Erik ten Hag ‘jengkel’ dengan Jadon Sancho adalah masalah ketepatan waktu dan apa yang ia anggap sebagai kelambanan dalam sesi latihan. Hal ini juga tidak luput dari perhatian rekan setimnya. (Laurie Whitwell, Dan Sheldon/The Athletic) pic.twitter.com/zG0SH2r0a3
— Manchester United World (@manutd_world) September 13, 2023
Terkait soal itu, Chris Sutton dalam kolom di harian Daily Mail menyebut bahwa ketiga pemain tersebut tampak sulit untuk mudah dengan tuntas menjadi pemain pilar bagi Ten Hag.
“Saya ikut bersimpati pada Ten Hag. Dia tidak bisa membantu situasi Mason Greenwood. Dia tidak bisa membantu situasi Antony. Saya bahkan tidak yakin dia bisa membantu karena Jadon Sancho tampak seperti primadona, karena Ten Hag hanya jujur tentang pemainnya,” tulis Chris Sutton.
Greenwood kini telah dipinjamkan ke Getafe setelah penyelidikan internal menyimpulkan dia tidak bisa memperkuat MU. Antony telah menunda kembali ke Old Trafford karena masih menyelesaikan kasus hukum di kampung asalnya di Brasil.
Perselisihan terbuka di hadapan publik via medsos dengan Ten Hag, malah membuat Jadon Sancho akan surut waktu bermainnya bagi Manchester United dalam waktu dekat. Sancho diketahui menolak untuk meminta maaf kepada manajer Ten Hag. Kalau sudah begini, mungkinkah sebagai tim raksasa MU bakal makin tersesat dalam persaingan perebutan gelar?
Lalu, apa yang mesti dilakukan Manchester United ke depan, ya, Sob? Cukupkah merotasi pemain, bahkan bila perlu terpaksa menurunkan pemain “kelas dua”?