Jika berbicara mengenai motor listik, pasti Sobat menganggapnya sudah biasa. Namun, bagaimana jika motor trail listrik? Wah, ini pasti lebih istimewa, kan? Yang bikin makin istimewa adalah motor ini merupakan buatan anak bangsa! Bukan diciptakan oleh pabrik, motor trail listrik Indonesia tersebut diracik oleh sekelompok siswa SMK di Malang, Jawa Timur.
Ya, diketahui motor trail bertenaga listrik ini sukses diciptakan oleh gabungan empat jurusan dari SMK Nasional Malang. Adapun keempat jurusan tersebut, yakni teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO), teknik dan bisnis sepeda motor (TBSM), teknik permesinan (TPM), dan teknik instalasi listrik (TILL).
Selain bertenaga listrik, bahan yang digunakan oleh motor ini rupanya memanfaatkan besi gelondongan. Sungguh murid-murid yang pandai melihat peluang, nih!
Menurut Kepala Sekolah SMK Nasional Malang, Rusdi, semua proses perakitan motor murni dikerjakan oleh sekelompok siswa yang beranggotakan 8 orang dengan ditambah oleh empat guru pembimbing.
“Mandiri semua, mulai siswa beli ke toko besi gelondongan, merakit sendiri mulai dari body, sparepart kami buat sendiri, kecuali skok dan velg. Selain itu, mulai listrik sampai body perakitan sepeda motor kami kerjakan semuanya, bukan karya satu jurusan, tetapi ada empat jurusan,” papar Rusdi.
Kemudian bagaimana dengan tenaga listrik yang diusung oleh motor trail ini? Para kreator membenamkan kekuatan baterai bertegangan 60 volt 26 Ampere, yang mampu menghasilkan energi listrik hingga 3.000 Watt. Selain itu, mesin motor ini mampu bertahan hingga jarak 100 kilometer.
“Jarak tempuh kondisi baterai full kecepatan konstan 40 kilometer per jam adalah 50 kilometer. Lama pengecasan hanya perlu 3 jam sampai full 100 persen. Kalau lama pengecasan 10 persen sampai full 100 persen 5-6 jam,” ujar Rusdi.
Karena kapasitas yang mumpuni, sepeda motor ini dianggap aman dan layak dikendarai di jalan raya dan medan terjal sesuai spesifikasi sepeda motor trail pada umumnya. Bahkan motor listrik ini diuji secara mandiri di SMK Nasional di Kawasan Bedengan dengan medan terjal dan batu-batuan. Alhasil motor ini berjalan dengan sukses, buktinya di area medan terjal dengan kemiringan 20 – 40 derajat motor ini berhasil berjalan dengan kecepatan 20 – 40 km/jam.
“Kalau untuk jalan lurus datar bisa sampai kecepatan 100 km/jam. Satu sepeda motor trail listrik memerlukan biaya produksi Rp25-27 juta,” tambahnya.
Sejauh ini, sepeda buatan kawan-kawan SMK di Malang ini belum diproduksi massal. Jadi buat Sobat yang sudah penasaran, mohon bersabar, ya! Sebab, untuk sekarang mereka sedang fokus patenkan merek Cassa sebagai motor trail listrik lokal yang diproduksi oleh SMK Nasional Malang.