Hari Raya Natal yang diperingati setiap 25 Desember nyatanya tak hanya membawa kebahagian bagi umat Kristiani namun juga seluruh masyarakat. Para sektor usaha banyak memanfaatkan momentum Natal untuk menjual berbagai perlengkapan yang biasanya diperlukan saat Natal seperti lilin hingga ornamen penghias Pohon Natal.
Meski Natal tahun ini masih di masa pandemi Covid-19 dan keterbatasan untuk berkumpul dan berpergian, namun diketahui omzet beberapa sektor usaha masih alami peningkatan. Usaha penjualan yang mengalami peningkatan, antara lain:
Lilin Natal
Seperti yang terjadi pada para pengrajin lilin di Boyolali yang sempat terpuruk hampir dua tahun karena pandemi. Diketahui, kini menjelang Natal dan tahun baru, pesanan lilin meningkat hingga mencapai 50 persen.
“Meski usaha membuat lilin Natal sempat lesu karena terdampak pandemi Covid-19. Namun sejak akhir bulan November kemarin permintaan lilin Natal kembali meningkat,” ujar Arini, salah satu pengrajin lilin di rumah industri kreatif dan craft natural yang berada di Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Kamis (16/12/2021).
Lilin-lilin Natal biasanya terdiri dari berbagai warna, ukuran serta aroma. Penjualan secara online yang diketahui bisa menyebabkan peningkatan penjualan, “Lilin yang paling diminati adalah lilin dengan jenis gelas. Untuk harga lilin mulai dari Rp12.000 hingga Rp150.000 tergantung jenis dan ukurannya. Untuk mendongkrak harga, lilin dijual dalam bentuk kado sehingga harganya bisa tiga kali lipat dibanding dijual eceran,” kata Arini.
Pohon Cemara dan Ornamen Natal
Selain pengusaha lilin, pengusaha lainnya yang diuntungkan dari momentum Natal adalah pedagang hiasan Natal. Dari mulai pohon cemara hingga pernak-pernik hiasan. Pedagang ornamen Natal di Medan misalnya, mengungkap pada menjelang Natal dan Tahun Baru 2022, penjualannya juga meningkat hingga 50 persen.
“Penjualan awal bulan ini sudah sangat naik ya dibandingkan akhir bulan November lalu, pembeli juga sejak tadi memadati pasar, ” tutur Intan, salah satu penjual ornamen Natal di pusat perbelanjaan di Medan kepada TribunMedan, Rabu (1/12/2021).
Sedangkan untuk penjualan pohon cemara, salah satu penjual di Jogja yaitu Rita Florist mengungkap bahwa penjualan pohon Natal diketahui meningkat.
“Sekarang lebih baik karena ya situasinya juga sudah bagus. Tentu berpengaruh terhadap penjualan pohon Natal kurang lebih lima pohon laku lah seharinya,” ujar Yanti, karyawan Rita Florist kepada SuaraJogja, Rabu (11/12/2021).
Harga Pohon Natal sendiri diketahui dijual dari harga Rp10 ribu hingga 1 juta, tergantung tinggi pohon.
Patung Rohani
Selai pohon dan lilin, salah satu hiasan Natal yang juga banyak dibeli saat ini adalah patung rohani. Pengrajin patung rohani Malta Jaya di daerah bantul kebanjiran pesanan di perayaan Natal tahun ini.
Salah satu staf marketing Malta Jaya, Mahmudi mengungkapkan bahwa pesanan patung-patung rohani sempat turun drastis karena pandemi. Namun di akhir tahun ini, tokonya mulai mengalami peningkatan pesanan hingga ratusan patung per hari untuk dipasarkan ke seluruh Indonesia.
“Kalau dibandingkan dengan Natal tahun kemarin saat pandemi memang sepi, tapi sekarang sudah ada peningkatan dibanding tahun kemarin,” ujar pria yang akrab dipanggil Mahmud, Kamis (23/12/2021).
Malta Jaya diketahui menjual patung dalam set paket Natal yaitu terdiri 13 hingga 18 patung, mulai dari patung Yusuf, Maria, Yesus, tiga majus, malaikat, gembala dan domba-dombanya.
Kue Kering
Selain hiasan Natal, pengusaha yang mendapati omset penjualannya meningkat di momen Natal adalah pengusaha kue kering. Kue kering biasanya dimakan bersama keluarga saat acara silaturahmi saat Natal.
Penjual kue kering di kota Jayapura misalnya. Di momen Natal ini, para pelaku usaha bisa raup untung hingga puluhan juta rupiah dari penjualan ratusan karton kue kering. Kue kering yang bisa dijual seperti kue kacang kurma, coklat keju, nastar keju, bulan salju, nastar daun, bunga, bulan sabit coklat mente, dan kacang bawang. Kue kering biasa dibanderol dari harga Rp35 ribu per toples atau Rp40 ribu per karton.
Hampers Natal
Dan berkat tren terkini dan situasi di mana orang tidak bisa banyak melakukan mobilitas, kue kering juga ada yang dikemas dalam bentuk paket hampers atau yang dikenal dengan nama parcel. Bisnis hampers, baik di momen Idul Fitri dan Natal sedang naik di tahun ini.
Contohnya salah satu usaha hampers Natal Chocolique di Jakarta. Fani, pemilik Chocolique mengatakan diari bisnis hampers ini, ia bisa meraup untung hingga miliaran rupiah.
Transaksi jual beli hampers juga banyak yang dilakukan lewat e-Commerce. Data dari e-Commerce Tokopedia menunjukkan pembelian produk jenis hampers seperti kartu ucapan dan coklat menunjukkan kenaikan hampir 3x lipat.