Game seru yang kita mainkan di gadget, tentunya tidak muncul begitu saja. Pastinya ada sekelompok orang yang bekerja siang dan malam demi mampu menghasilkan karya game ciamik, mereka adalah developer game. Sudah tahu tentang Mojiken Studio, developer game asal Indonesia?
Selama ini, masyarakat lebih mengenal developer game dari luar negeri seperti Naughty Dog, Ubisoft, dan Westwood Studios. Namun, rupanya di Indonesia terdapat sekumpulan developer game yang tidak kalah kreatifnya dengan developer game internasional. Bahkan, developer game Indonesia juga mampu bersaing hingga menarik perhatian publik global.
Mereka adalah Mojiken, sebuah studio game yang dibentuk tahun 2013 di Surabaya. Awalnya, Mojiken hanyalah sebuah studio ilustrasi yang mengerjakan beberapa proyek outsource. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka menyadari bahwa game merupakan medium yang paling dapat mewakili pesan-pesan yang ingin mereka sampaikan dalam berkarya. Menyadari hal tersebut, Mojiken akhirnya memutuskan untuk berbadan hukum resmi sebagai developer game di tahun 2017.
Selama perjalanan berdirinya Mojiken Studio , mereka telah menghasilkan 14 game yang dipublikasikan ke masyarakat Indonesia. Seperti Ultra Space Battle Brawl, She and the Light Bearer, Divination, When the Past Was Around, dan A Space for the Unbound.
Mojiken berbagi, proses kreatif yang mereka lakukan saat membangun sebuah game adalah menentukan tema game yang akan diangkat terlebih dahulu. Kemudian, masing-masing kru Mojiken nantinya melakukan game jam (proses membuat game dalam jangka waktu yang relatif pendek) sesuai tema yang telah ditentukan, lalu hasil prototype dari game jam ini nantinya akan dirilis untuk mendapatkan feedback dari publik. Prototype yang mendapatkan jumlah feedback paling banyak itulah yang kemudian dikembangkan oleh Mojiken lebih dalam lagi menjadi sebuah game utuh.
Sebagai developer game indie, Mojiken terus memotivasi tim agar kedepannya terus mengembangkan game yang lebih baik. Mereka juga mengatakan bahwa developer-developer Indonesia di masa kini memiliki kapabilitas untuk bersaing di ranah global.
Begitu juga dengan Mojiken Studio, setiap game yang mereka ciptakan rupanya telah meraih beberapa penghargaan di mata internasional. Bangga bukan Indonesia memiliki Mojiken Studio developer game yang terkenal di manca negara?
Seperti Ultra Space Battle Brawl yang dirilis di banyak platform seperti Steam, PS4, Xbox, dan Nintendo Switch. Game multiplayer ini terinspirasi dari game-game retro dan menggunakan soundtrack 8-bit yang membuat unik. Berkat keunikannya, game ini bahkan dipilih sebagai game lokal yang dipertandingkan di ajang Piala Presiden Esports 2020 yang diadakan Indonesia. Lalu ada She and The Light Bearer yang menceritakan fabel tentang kunang-kunang yang harus kembali ke hutan suci. Game yang dikembangkan untuk PC ini berhasil merebut gelar kategori Best Kids and Family Game pada gelaran Indie Prize Asia 2017 di Singapura.
Tak hanya itu, ada When the Past was Around yang kental dengan nuansa naratif diganjar penghargaan pula yakni Best Game di ajang Indie Arena Booth Awards Gamescom 2020 di Jerman. Bahkan, baru-baru ini game terbaru yang dikembangkan oleh Mojiken dan diterbitkan oleh Toge Productions, A Space for the Unbound, sukses mengguncang jagat game indie di Tokyo Game Show 2020 dan meraih Best Art serta penghargaan utama Grand Prix.
A Space for the Unbound merupakan game dengan gaya pixel art yang mengambil latar belakang di pedesaan Indonesia akhir tahun 90an. Selain menyabet penghargaan, game ini mendapatkan perhatian khalayak gamer di Jepang hingga dipasarkan di Jepang melalui Chorus Worldwide. Rencananya, game dengan genre story-driven ini nantinya dirilis di PC, Nintendo Switch, Xbox One, hingga PS4.