- Penamaan hari jadi pernikahan muncul di Roma Kuno atau Jerman
- Medio tahun 1870-an, istilah mulai populer melalui literasi
Sejarah panjang peradaban manusia mencatat, kalau ternyata kehidupan kita lekat kaitannya dengan kehadiran mineral, Sob. Mulai dari munculnya penggunaan besi, tembaga hingga perunggu di Stone Age, Bronze Age, dan Iron Age. Bahkan, beberapa elemen kehidupan manusia pun tak lepas dari keberadaan mineral, salah satunya pernikahan. Eh, mineral dan pernikahan?
Yaps, bisa jadi kamu sekarang sedang bertanya-tanya, apa kaitannya mineral dan pernikahan. Namun saking melekatnya mineral di kehidupan kita–tak sekadar jadi material yang dibutuhkan selama revolusi industri 1.0 hingga 4.0–istilah hari jadi pernikahan pun diberi nama seperti mineral!
Bak sedekat nadi karena sudah menjadi tradisi, itulah yang terjadi pada istilah hari jadi pernikahan. Dalam setiap perjalanan rumah tangga, rupanya jika pernikahan tersebut sudah menempuh tahun tertentu maka akan ada julukannya, Sob. Dan, julukan atau istilah tersebut tak jauh-jauh dari mineral.
Penamaan Hari Jadi Pernikahan
Dilansir anniversarygifts.co.uk, lamanya sebuah pernikahan rupanya dinamai pula dengan jenis mineral yang ada di sekitar kita, Sob. Mari kita simak, kamu sendiri sudah tahun ke berapa, nih?
Penamaan | Tahun Lamanya Pernikahan |
Iron | 6 tahun |
Copper | 7 tahun |
Tin | 10 tahun |
Steel | 11 tahun |
Kristal | 15 tahun |
Silver | 25 tahun |
Pearl | 30 tahun |
Jade (Giok) | 35 tahun |
Ruby | 40 tahun |
Sapphire | 45 tahun |
Gold | 50 tahun |
Emerald | 55 tahun |
Diamond | 60 tahun |
Stones | 75 tahun |
Dari Roma Kuno hingga Seluruh Dunia
Jika dilacak menurut sejarahnya, penamaan ini berasal dari Roma Kuno atau Jerman pada abad pertengahan. Dilansir TIME, cukup sulit menemukan contoh nyata dari hal ini di masyarakat. Namun pada abad ke-18, bukti pemberian hadiah untuk pernikahan–yang menjadi istilah penamaan–di Jerman lebih kuat. Beberapa teman dari pasangan pasti memberi para istri karangan bunga dari perak untuk memperingati 25 tahun pernikahan. Lalu jika pasangan mencapai 50 tahun bersama, emas pun diberikan.
Namun TIME melaporkan kalau di wilayah berbahasa Inggris, penamaan hari jadi pernikahan ini baru muncul pada tahun 1800-an.
“[Ide ini] berasal dari akhir abad ke-19, selama era Victoria–sangat masuk akal. Ini adalah periode ketika pertukaran hadiah atau hadiah dari orang lain sedang marak,” terang Stephanie Coontz, Director of Research dan Public Education di Contemporary Families serta author dari buku Marriage, a History.
Seiring berjalannya waktu, media banyak menyebutkan mengenai peringatan dalam pernikahan–saat itu pernikahan silver dan emas yang meningkat. Pada tahun-tahun sebelumnya, pernikahan perak dan emas sering digambarkan sebagai tradisi Jerman atau Belanda, namun tak dikenali oleh masyarakat berbahasa Inggris. Salah satu contohnya adalah London’s Literary Panorama yang pada menerbitkan tulisan mengenai penamaan hari jadi pernikahan tersebut pada tahun 1811. Kebanyakan, masyarakat sulit memahami gagasan penamaan tersebut.
Sampai pada akhirnya buku dari penulis novel asal Jerman, Marie Nathusius, mengenai penamaan hari jadi pernikahan diterjemahkan ke bahasa Inggris pada tahun 1860. Di dalam bukunya, ia menjelaskan kalau hari jadi tersebut dirayakan dengan kegembiraan yang luar biasa. Barulah, masyarakat mulai memahami konsep tersebut.
Muncul di Berbagai Literatur
Pada tahun 1858, The (Old) Farmer’s Almanac mencatat bahwa pernikahan satu tahun disebut dengan paper wedding, lalu kayu untuk 5 tahun, dan tin untuk 10 tahun. Berlanjut di tahun 1877, sebuah buku bertajuk Perfect Etiquette atau How to Behave in Society yang juga menampilkan hal serupa.
Daftar semacam ini juga mulai muncul dalam Kamus Lengkap Bahasa Inggris Webster (1880) yang menyatakan bahwa wood wedding untuk memperingati pernikahan 5 tahun, timah selama 10 tahun, perak klasik dan emas untuk 25 dan 50, sedangkan berlian untuk 60 tahun. Sedangkan Kamus Frasa dan Fabel Ebenezer Cobham Brewer memasukkan daftar yang serupa pada tahun 1895.
Menjadi Tradisi yang ‘Sedekat Nadi’
Saat buku karya Emily Post bertajuk Etiquette: in Society, in Business, in Politics and at Home (1923) diterbitkan–di dalamnya terdapat hari jadi pernikahan, American National Retail Jewellers Association berdiskusi tentang penambahan istilah hari jadi pernikahan tersebut.
Dalam diskusi tersebut ditetapkan keseragaman nama untuk perhiasan yang digunakan seluruh Amerika Serikat–yang kini juga mendominasi penggunaannya di dunia. Dilansir TIME, anggota komite menganggap kalau semakin lama pernikahan tersebut, maka makin tinggi pula nilai mineral yang dijadikan penamaan, Sob.
“Semua orang marketing dan komunitas sentimentil mulai mencari tahu alasan simbolisme serta mencoba membuat orang melihatnya sebagai langkah simbolis penting yang membawa mereka lebih dekat dengan pasangan,” kata Coontz.
Mineral: Sedekat Nadi, Tak Sekadar Romantisisasi
Tak ada yang menyangka bahwa mineral dan pernikahan bisa sedekat itu, Sob. Tak sekadar barang perabotan rumah tangga saja yang berasal dari mineral, namun rupanya hari jadi pun terinspirasi dari beragam mineral yang berasal dari perut ‘Bumi’.
Dari ‘Bumi’ tempat manusia berpijak, lahir mineral yang menyadarkan kita bahwa kehadirannya abadi di kehidupan. Jadi, tak perlu canggung jika pada akhirnya menemukan mineral di berbagai elemen kehidupan kita, ya! Kira-kira, momen di kehidupan apa lagi, ya, yang erat kaitannya dengan mineral, Sob?