Metaverse beberapa waktu ini banyak mengambil perhatian publik dan juga dunia bisnis secara global. Sebelumnya, Sampai Jauh pun telah membahas potensi industri perbankan hingga industri musik di dunia Metaverse. Kini, Metaverse juga direncanakan akan masuk dan dioptimalkan di industri pariwisata.
Alasan mengapa Metaverse cocok dengan industri pariwisata, yaitu sama seperti pengimplementasiannya di industri perbankan, di mana pengalaman imersif yang ditawarkan Metaverse bisa dikemas dan menjadi peluang industri pariwisata sebagai new experience bagi wisatawan yang bermuara pada customer satisfaction.
Ke depannya industri pariwisata bisa menawarkan perjalanan wisata kepada para pengunjung tanpa hadir secara fisik ke destinasi wisata tersebut atau perjalanan virtual. Tentunya dengan menggunakna teknologi mutakhir seperti Augmented Reality dan Virtual Reality (VR) devices.
Wisatawan dapat melihat dan menjelajah secara 3D destinasi secara virtual sebelum memutuskan akan bepergian ke destinasi wisata. Dengan perjalanan virtual, dapat membantu pengunjung merasakan destinasi yang lebih awal secara detail dari berbagai sudut 3D.
Selain perjalanan virtual, juga ada tur hotel virtual yang membuat wisatawan bisa meninjau terlebih dahulu hotel yang akan mereke pesan.
Nyatanya, teknologi ini pernah diimplementasikan di hotel-hotel kelas dunia yang terletak di Dubai hingga Maldives. Dalam video VR tersebut, memberikan pengalaman tur untuk melihat semua sisi hotel mulai dari fasilitas utama hotel, menunjukkan lobi hotel yang mengesankan, melihat Royal Bridge (suite terbesar di hotel), restoran, akuarium, kolam renang, taman air, dan diakhiri dengan jalan-jalan malam di sekitar taman.
Dengan adanya teknologi Metaverse ini, para wisatawan dapat merasakan secara virtual destinasi wisata dan hotelnya. Diharapkan juga wisatawan tidak akan merasa menyesal dan dirugikan. Contoh lainnya bisa dilihat di beberapa tempat wisata di “Negeri Paman Sam”. Terbukti, pengalaman VR yang digunakan beberapa tepat di Amerika Serikat dapat meningkatan 190 pemesanan liburan di New York.
Kapan Industri Pariwisata Indonesia Gunakan Metaverse?
Indonesia sudah secepatnya harus menggunakan teknologi ini. Terlebih banyak destinasi wisata Indonesia yang tak kalah indah dari pesona wisata dunia. Tentunya bisa menarik minat wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri.
Rencana pengembangan Metaverse di industri pariwsiata RI sudah dicanangkan oleh menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Dirinya juga menambahkan akan turut mengembangan NFT dan kripto sebagai unsur pendukung Metaverse.
“Misalnya, melihat Bali atau 5 destinasi super prioritas; Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang bisa di Metaverse. Di Metaverse, kita akan merasa riil berada di Bali. Dengan menggunakan teknologi digital dan virtual, di sana juga bisa beli oleh-oleh dengan riil beli di Metaverse dengan transaksi kripto dan segera sampai di rumah. Aset kita di dunia nyata di Indonesia sekarang bisa di NFT-kan di Metaverse dan dapat dinikmati dengan baik sebagaimana wujud dari better living,” jelas Sandiaga.