Era industri tak hanya akan berhenti di era 4.0. Kini, seluruh dunia termasuk Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi industri 5.0. Pasalnya, di era industri yang baru nanti atau industri 5.0, sumber daya manusia (SDM) akan menjadi hal yang ditekankan untuk diakselerasi untuk menghadapi disrupsi teknologi.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang mengatakan bahwa industri 5.0 akan menekankan pentingnya sumber daya manusia yang siap pakai.
“Industri 5.0 adalah mengenai manusia Indonesia yang bisa siap pakai dalam menghadapi perubahan disrupsi teknologi. Bukan di balik teknologinya, tetapi manusianya apakah siap atau tidak,” ujar Erick Thohir saat menyampaikan Kuliah Umum di Universitas Islam Darul `Ulum, Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (9/4).
Lebih lanjut, di industri 5.0, hal penting yang sangat dibutuhkan selain sumber daya manusia berdaya saing yaitu juga dibutuhkan SDM yang memiliki kepintaran hingga dapat menumbuhkan ekonomi negara. Karena pertumbuhan ekonomi dewasa kini terbangun karena kapabilitas manusianya.
“Kita harus punya tenaga kerja siap pakai yang dinamakan skilled labor. Skilled labor adalah ketenagakerjaan yang memang harus melek teknologi,” kata Erick Thohir.
Maka tak heran bila diprediksikan Indonesia akan membutuhkan 9 juta talenta digital sampai 15 tahun ke depan untuk berbagai sektor industri.
Selanjutnya, Menteri BUMN juga menginginkan generasi muda yang akan mengisi industri nantinya tak hanya harus melek teknologi namun juga berani menghadapi tantangan dan masuk terus memperbaiki serta meningkatkan kemampuannya.’
“Kita perlu anak muda yang tidak mau merasa dirinya pintar, generasi muda harus terus melakukan perbaikan kapabilitas dengan terus meningkatkan kemampuannya,” ujar Erick.
Diketahui pada tahun 2023, potensi ekonomi digital Indonesia akan mencapai Rp4.500 triliun. Maka dari itu teknologi dan human capital atau kemampuan sumber daya manusia yang ada di Tanah Air harus harus berjalan seiring dengan perkembangannya.
“Jangan sampai potensi ekonomi digital Indonesia diambil oleh orang lain. Jangan sampai kebutuhan tenaga kerja dengan pertumbuhan ekonomi digital sebesar itu diambil juga oleh orang lain. Jangan sampai juga potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang luar biasa itu pengusahanya orang lain,” kata Erick Thohir.
Tak hanya berfokus pada sumber daya manusia, pemerintah Indonesia juga akan terus melakukan pembangunan dan penyediaan infrastruktur. Menteri Erick juga mengungkapkan bahwa kini tak hanya pemfokuskan menyediakan listrik masuk ke desa namun juga jaringan WiFi agar masyarakat Indonesia semakin melek teknologi yang kemudian bisa membantu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan taraf hidup masyarakat itu sendiri.