17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah bagi negara Indonesia. Karena di hari itulah, Indonesia memproklamirkan diri sebagai negara yang merdeka. Namun, Sobat tahu nggak, kalau saat hari proklamasi kemerdekaan RI itu bertepatan dengan bulan Ramadan? Ya, pas hectic bikin naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda, Soekarno-Hatta dan segenap yang hadir membantu, tentu saja santap menu sahur berbarengan.
Selain Soekarno-Hatta, penyusunan naskah proklamasi juga dihadiri Achmad Soebardjo sebagai salah satu penyusun dan Sang Juru Ketik, Sayuti Melik. Penyusunan naskah proklamasi RI juga disaksikan oleh golongan muda yang diwakili oleh Sukarni, Sudiro, dan BM Diah. Sementara, dari pihak Jepang ada S. Miyoshi dan S. Nishijima.
Kala itu, tepatnya sudah masuk 9 Ramadan 1363 Hijriah. Kedua Bapak Proklamator kita dan semua yang ada di rumah Laksamana Maeda makan sahur dengan menu yang disiapkan di rumah prajurit Jepang tersebut.
Lalu, apa, yah kira-kira menu sahur yang dimakan Soekarno-Hatta dan para hadirin waktu itu? Hal ini pernah dikisahkan langsung oleh Muhammad Hatta sendiri dalam bukunya yang berujudul “Sekitar Proklamasi” (1981). Rupanya, sebelum kembali ke kediaman masing-masing terlebih dahulu usai berembuk buat naskah proklamasi, beliau sempat menyantap roti, telur, dan ikan sarden yang dimasak di rumah Laksamana Maeda sebagai menu sahur.
“Waktu itu bulan puasa. Sebelum pulang saja (saya) masih dapat makan sahur di rumah Admiral Mayeda. Karena nasi tidak ada, jang saja (yang saya) makan ialah roti, telur, dan ikan sardines. Tetapi tjukup (cukup) mengenyangkan,” tulisnya dalam buku tersebut.
Lalu usai menyantap sahur, dua tokoh proklamator Indonesia tersebut pulang dengan mobil dan hampir tidak ada percakapan yang keluar dari mulut mereka. Karena sudah lelah dan terkuras tenaga keduanya dalam beberapa hari terakhir kemarin. Terlebih, mereka juga harus segera mempersiapkan diri untuk nanti jam 1- pagi saat naskah proklamasi akan dibacakan di rumah Soekarno yang berlokasi di Pegangsaan Timur nomor 56.
Menu roti, telur dan ikan sardin memang terlihat sederhana ya, Sobat. Namun ternyata menu sahur itulah yang bantu memupuk semangat Soekarno-Hatta dan juga orang-orang yang berjasa di balik suksesnya 17 Agustus 1945 menjadi Hari Kemerdekaan Indonesia.