Tak hanya ajang balapan MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bisa untungkan sektor usaha sekitar, penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E yang akan berlangsung di Jakarta juga diyakini bisa meningkatkan omzet pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal ini diungkap oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki, kala dirinya mengunjungi sentra vaksinasi booster yang diperuntukkan untuk umum, lansia dan pelaku UMKM Mitra Grab di Ecovention Hall, Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, pada Selasa (22/2).
“Saya mendukung sekali ‘event-event‘ seperti itu yang bisa mendatangkan traffic untuk meningkatkan omzet UMKM,” ujar Teten
Teten pun turut menilai bahwa potensi bagi ajang balap mobil listrik Formula E untuk bisa untungkan pelaku UMKM nantinya akan sama besarnya dengan yang didapat di ajang balapan internasional di kawasan Mandalika sekarang.
“Potensinya cukup besar, seperti MotoGP saja yang menonton itu bisa sampai 400 juta orang, di luar yang hadir di tempat. Kalau yang hadir di tempat biasanya rata-rata 100 ribuan orang. Yang besar itu justru yang nonton lewat tayangan di dunia,” kata Teten.
Lebih lanjut, Menteri Teten menyebut bahwa dirinya telah meminta pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempersiapkan segala sarana yang bisa dipergunakan para pelaku UMKM di Jakarta untuk memasarkan produknya, baik itu secara online maupun offline.
“Formula E juga saya kira kalau disiapkan dengan baik, itu juga bisa menjadi ajang promosi pariwisata, investasi dan perdagangan. Jadi ini kita manfaatkan betul-betul,” kata Teten.
Balapan Formula E rencananya akan dihelat pada Juni 2022. Hingga kini, masih dilakukan proses pengerjaan sirkuit Formula E di kawasan Ancol. Dan dalam waktu dekat, pihak dari Formula E yaitu Vice Managing Director Formula E, Gunung Kartiko menyatakan akan mempublikasi lintas balap mobill listrik Jakarta E-prix tersebut.
Diketahui, Provinsi DKI Jakarta menyumbang sebesar 18 persen dari keseluruhan produk domestik bruto (PDN) nasional. Dan dari 1,1 juta pelaku usaha yang ada di ibu kota, sebesar 98.8 persen merupakan pelaku usaha kategori UMKM.