Jalan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) terus dipercepat pengerjaannya oleh Ditjen Bina Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) guna untuk mengefektifkan operasional menuju Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban dan pengembangan ekonomi di beberapa wilayah Jawa Barat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono juga menargetkan agar pengerjaan Tol Cisumdawu bisa diselesaikan pada akhir tahun 2021. Hambatan-hambatan yang terjadi seperti pembebasan lahan pun diharapkan bisa teratasi dengan baik.
“Terus lanjutkan terutama pada pembebasan lahan, semoga tidak ada hambatan besar sehingga bisa selesai akhir tahun ini,” ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono melalui keterangan resmi, pada Jum’at (1/10/2021).
Diketahui, salah satu bagian dari tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yaitu seksi 1 phase III atau Interchange Cileunyi yang dibangun pada Mei 2021 ini telah mencapai pengerjaan sekitar 89,10 persen. Nantinya, Interchange Cileunyi dapat menghubungkan jalan Tol Cisumdawu seksi satu dengan jalan nasional, dan memiliki 8 jembatan, 13 overpass serta 8 underpass.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat, Wilan Oktavian menjelaskan saat ini untuk percepatan pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan pihaknya telah menambahkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat berat mulai dari crane, excavator, compactor, dump truck, paver hingga launcher.
Dengan menambahkan tenaga kerja serta peralatan berat yang diperlukan, Wilan optimis target penyelesaian jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dapat terwujud sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
“Kami optimis untuk pekerjaan fisik seksi 1 dan 2 dapat diselesaikan pada akhir tahun 2021,” jelas Wilian seperti dikutip Antara.
Mengenai hambatan yang dialami, pengerjaan tol ini berupa penanganan lereng di Dusun Bojong Totor, yang memiliki ketinggian maksimum 136 meter. Untuk menyelesaikan hambatan ini, telah dilakukan penggalian tanah atau regrading, penguatan lereng, sumuran dengan sistem pompa, serta penambahan lahan agar lereng menjadi lebih landai.
Dengan empat metode yang dilakukan tersebut diharapkan pengerjaan jalan tol menjadi lancar dan selesai pada target waktu yang ditentukan. Sekedar informasi, jalan tol Cisumdawu memiliki 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dengan biasa konstruksi sebesar Rp 5,5 triliun.
Dari enam seksi tersebut, seksi satu yakni Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 km, seksi dua mulai dari Rancakalong-Sumedang memiliki jarang jalan 17,05 km yang dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund, untuk menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Saat ini proses pengerjaan seksi satu telah mencapai 94,55 persen dan seksi dua telah mencapai 95,80 persen.
Sedangkan untuk seksi tiga dimulai dari Sumedang hingga Cimalaka, memiliki jalan sepanjang 4,05 km (telah rampung). Seksi empat dari Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 km (baru 6,59 persen), seksi lima dari Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 km (pengerjaan 20,59 persen) dan seksi enam mulai dari Ujung Jaya-Dawuan (progres konstruksi sebesar 63,29 persen).
Untuk seksi tiga hingga enam tersebut, dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yakni PT Citra Karya Jabar Tol.