Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno baru-baru ini meresmikan 21 lokasi sebagai Kota/Kabupaten (KaTa)Kreatif Indonesia 2021. Kota/Kabupaten tersebut tersebar mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Maluku.
Peresmian Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia 2021 dilakukan sebagai upaya mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia. Adapaun kota dan kabupaten tersebut di antaranya adalah Kota Banda Aceh, Kota Palembang, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Balikpapan, Kota Denpasar, Kota Ambon, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Rembang, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Wakatobi.
“Penetapan ini diharapkan menjadi pemicu kota/kabupaten yang lain untuk menggali dan mengembangkan ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Diharapkan tahun depan akan ada peningkatan kota/kabupaten lainnya, termasuk Samarinda yang potensinya bisa dikembangkan,” ujar Sandiaga Uno kepada awak media.
Kemenparekraf bersama Baparekraf sendiri diketahui memiliki program Bantuan Pemerintah untuk tahun 2022 untuk para pelaku industri kreatif di Indonesia. Proses pemberian bantuan harus melalui pendaftaran di situs banper.kemenparekraf.go.id yang telah dilaksanakan sejak 8 November 2021 hingga 8 Desember 2021.
Di sisi lain, saat menghadiri workshop Pengembangan Kota/Kabupaten Kreatif Indonesia di Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (31/11/2021), Sandiaga Uno berharap penetapan KaTa Kreatif Indonesia ke depannya dapat lebih inovatif, adaptif dan kolaboratif demi meningkatkan kinerja ekonomi kreatif di wilayah masing-masing.
Selain itu, Sandiaga Uno menilai kota Samarinda memiliki potensi yang sangat baik untuk meningkatkan ekonomi kreatif, karena memiliki wisata kuliner serta potensi wisata berbasis sungai yang sangat baik.
“Potensi subsektor kuliner kota Samarinda dinilai cukup baik, hal ini dapat dilihat melalui geliat para pelaku ekonomi kreatif, dan juga potensi wisata berbasis sungai, ini yang berpotensi untuk dikembangkan,” tutupnya.