Siapa sangka objek wisata bekas tambang bisa menjadi sangat menarik dan tak kalah indah dari destinasi wisata lainnya? Salah satunya seperti Danau Pading di Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah yang dulunya ternyata adalah bekas pertambangan timah yang tandus. Daerah bekas tambang tersebut diubah menjadi danau buatan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Dikutip dari GNFI, Bangka Belitung memang selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil bijih timah terbesar di Indonesia. Sedangkan Indonesia sendiri, menempati posisi kedua sebagai negara penghasil timah terbesar di dunia, dan telah memenuhi satu per tiga kebutuhan timah global pada tahun 2021.
Biasanya, wilayah bekas tambang yang sudah tak dieksplorasi memang meninggalkan galian yang disebut ‘kolong tambang’ dan menjadi tandus. Namun, seiring berjalannya waktu kolong tambang akan terbentuk menjadi danau buatan. Sehingga objek wisata bekas tambang bisa dibangun, wilayah yang rusak dapat dimanfaatkan dan membantu kehidupan masyarakat sekitar.
Nama Pading pada danau ini diberikan karena melihat dari lokasi dan keberadaannya sebagai lembah yang berdekatan dengan Bukit Pading. Oleh karena itu, pemandangan danau ini semakin lengkap karena terdapat hamparan bukit hijau sejauh mata memandang, selain keindahan airnya yang berwarna biru muda.
Dengan hanya memakan perjalanan waktu sekitar satu setengah jam dari kota Pangkal Pinang, keindahan dari Danau Pading tersebut sudah dapat kita nikmati.
Berawal dari tempat bersantai para pemuda
Awalnya, Danau Pading ini hanya dijadikan sebagai tempat bersantai para pemuda dan warga setempat, sebelum dikembangkan menjadi tempat wisata. Kemudian, para pemuda tersebut berinisiatif untuk mengembangkan tempat tersebut menjadi sebuah objek wisata.
Objek wisata Danau Pading terbentuk sejak 27 Oktober 2020 lalu. Setelah dikembangkan, Danau Pading akhirnya menjadi kawasan wisata yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti warung yang menyediakan berbagai makanan dan minuman, toilet umum, mushola, ayunan di tepi danau, saung, hingga fasilitas penyewaan perahu.
Dengan fasilitas penyewaan perahu dayung, keindahan birunya hamparan air di tengah danau dapat dinikmati pengunjung, yang semakin sempurna dengan pemandangan hamparan Bukit Pading di hampir sepanjang garis tepi danau.
Sebagai sumber penghasilan baru masyarakat sekitar
Sejak pertama kali menjadi objek wisata resmi hingga saat ini, Danau Pading berhasil menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat sekitar.
Meskipun termasuk objek wisata baru, Danau Pading sudah diserbu oleh banyak pengunjung yang berasal dari berbagai daerah seperti Bangka Tengah, Bangka Selatan, Sungai Liat, hingga Kota Pangkal Pinang.
Para pengunjung yang melancong ke destinasi wisata ini akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang. Bagi pengunjung yang membawa kendaraan, dikenakan biaya parkir sebesar Rp2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp5.000 untuk kendaraan roda empat.
Karena masih dalam situasi pandemi, penerapan protokol kesehatan tentunya tetap diterapkan, apalagi objek wisata ini sudah semakin populer dan terangkat di kalangan masyarakat.