Sobat SJ yang ada niatan naik haji mana suaranya? Terkhusus untuk kamu di Jawa Barat tepatnya Kertajati, nih. Ada kabar baik untuk kalian yang ada di Kertajati, sebab Menhub baru saja ‘deep talk’ dengan Saudi Airlines, nih!
Menhub alias Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, rupanya meminta langsung Saudi Airlines untuk melayani embarkasi haji di Bandara Kertajati, Jawa Barat pada tahun 2023. Hal ini disampaikan oleh Budi saat pertemuannya dengan Menteri Arab Saudi.
Dalam ‘deep talk’ alias pertemuan keduanya, Menhub berdialog dengan Menteri Umrah dan Haji Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah, Menteri Transportasi dan Logistik Arab Saudi Saleh Al-Jasser, dan Direktur Jenderal Saudi Airlines Ibrahim-Al Omar. Ia juga bertemu dengan mantan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Muhammad Saleh Banten.
Nah, ketika ketemu dengan dua Menteri Arab Saudi, Menhub cerita tentang kondisi penerbangan umrah di Bandara Kertajati, Jawa Barat yang sudah berlangsung reguler. Ia juga mengapresiasi pemerintah Arab Saudi yang memberikan support melalui pemberian slot penerbangan umrah kepada Indonesia melalui Bandara Kertajati, Sob.
“Saat ini Garuda Indonesia dan Lion Air sudah beroperasi. Ke depan kami mendorong Saudi Airlines untuk dapat melayani penerbangan umrah dari dan ke Kertajati,” papar Menhub, melalui keterangan resmi, Minggu (18/12).
FYI, pada tahun 2023 pemerintah bakal berencana menjadikan Bandara Kertajati jadi embarkasi haji alias tempat pemberangkatan jamaah haji Indonesia. Lalu dari pihak Arab Saudi memberikan tawaran untuk menjadikan Bandara Thaif jadi titik poin penerbangan haji dari Indonesia.
Kedua tawaran ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan kloter penerbangan jamaah haji di Bandara Jeddah dan Madinah. Serta untuk mengurangi masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi sehingga dapat menekan biaya haji, Sob.
Dalam keterangan laman resmi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, dalam pertemuan tersebut pihak Arab Saudi juga menyampaikan beberapa keinginannya. Satu, mereka ingin menambah slot penerbangan ke Bandara Soekarno Hatta. Dua, mereka ingin melayani penerbangan ke Denpasar, Bali, dan Surabaya. Tak hanya itu, Arab Saudi juga ingin agar dibukakan poin ke Yogyakarta, Sob.
Wah, tentu ini menjadi pemasukan yang bagus bagi industri penerbangan Indonesia, Sob! Sepemikiran, Menhub juga menilai kalau hal tersebut adalah peluang baik bagi pemulihan industri penerbangan Indonesia, pariwisata serta penyelenggaraan haji dan umrah.
Atas permintaan tersebut, Menhub menyampaikan langsung kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk membahas lebih lanjut dengan Dirjen Perhubungan Udara Arab Saudi (GACA) agar dapat menyesuaikan dengan perjanjian bilateral yang berlaku.
“Kami juga berkeinginan agar Pemerintah Arab Saudi membuka hak angkut kelima untuk Indonesia, agar maskapai Indonesia dapat membuka paket wisata dengan umrah,” tutur Budi Karya.
Tak hanya Arab Saudi saja yang memaparkan permintaan, Sob. Indonesia juga mengajak Saudi Airlines untuk melayani penerbangan ke 10 destinasi wisata prioritas Indonesia. ada Danau Toba, Tanjung Kelayang, Candi Borobudur, Gunung Bromo, Wakatobi, Mandalika, Labuan Bajo, Morotai, Kepulauan Seribu, dan Tanjung Lesung.
“Maskapai Saudi dapat beroperasi secara langsung melalui perjanjian bilateral layanan angkutan udara yang ada, atau melalui kerja sama dengan maskapai penerbangan Indonesia,” pungkas Budi.
Sebagai tambahan informasi, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi di sektor penerbangan rupanya sudah berlangsung sejak 15 Desember 1988, Sob. Kerja sama keduanya termaktub dalam perjanjian hubungan udara RI–Arab Saudi.
Kerja sama tersebut dilanjutkan dengan tanda tangan MoU di tahun 2017 mengenai hak-hak angkutan udara, yang mana Indonesia membuka penerbangan penumpang dan kargo di beberapa bandara di Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Palembang. Sementara itu, Arab Saudi juga membuka penerbangan penumpang serta kargo untuk Indonesia di sejumlah bandara seperti Jeddah, Taif, Madinah, Riyadh, dan Dammam.