Selain atlet yang dikirim untuk mewakilkan Indonesia di ajang olahraga internasional Olimpiade Tokyo 2020. Indonesia juga patut berbangga karena memiliki perwakilannya yang berhasil tampil di final tunggal putri cabor bulu tangkis. Perwakilan yang dimaksud bukanlah atlet, melainkan Wahyana, sang wasit yang memimpin final tunggal putri tersebut.
Setelah tim bulutangkis ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Nama Wahyana juga menyusul dengan banyak diperbincangkan oleh publik. Karena ia menjadi wasit dalam partai final ganda putri bulutangkis yang berasal dari Indonesia.
Pria asal Gunungkidul, Yogyakarta ini langsung mencuri perhatian setelah pertandingan berakhir. Berikut fakta-fakta dirinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
1. Sebagai guru olahraga SMP
Lulusan Fakultas Olahraga IKIP (UNY) ini sehari-harinya bertugas sebagai guru olahraga di SMPN 4 Patuk. Selain guru olahraga, ia juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum.
2. Kariernya berawal dari olahraga bola voli
Wahyana mulai berkarier dalam bidang olahraga bola voli, saat itu ia menjadi salah satu anggota tim voli DIY. Namun, pada tahun 90-an dirinya harus mengalami cedera engkel yang cukup parah sehingga ia beralih ke bulutangkis demi tetap menjaga kebugarannya.
3. Menjadi hakim garis di level lokal
Berprofesi sebagai wasit sudah ia geluti sejak tahun 1998. Pada awalnya pun ia hanyalah hakim garis di level lokal. Tak ingin berhenti di sana, ia kemudian mengikuti ujian kompetensi di tingkat DIY hingga tingkat internasional karena menikmati profesinya tersebut dan merasa terpacu.
4. Menjadi wasit internasional senior
Setelah mengikuti kompetensi internasional, pada tahun 2006 ia berhasil lulus ujian akreditasi wasit tingkat Asia di Kuala Lumpur. Sementara lisensi tertinggi untuk wasit BWF Accreditation diraihnya pada 2012. Dalam daftar wasit dunia (BWF) ada empat nama yang berasal dari Indonesia. Salah satu yang memegang kualifikasi tertinggi (wasit tersertifikasi) adalah drinya dengan lisensi yang berlaku hingga 2022.
5. Menjajaki banyak pertandingan internasional
Pria yang berusia 53 tahun ini sudah sering kali memimpin pertandingan di level internasional, tak heran jika ia sudah hatam dengan asam garam memimpin pertandingan. Mulai dari SEA Games, Asian Games, Kejuaraan Dunia, Paralympic, Piala Sudirman, Piala Thomas, World Tour Finals, dan yang sekarang masih hangat diperbincangkan yaitu menjadi wasit Olimpiade. Tercatat hingga kini ia sudah 77 kali memimpin pertandingan tingkat internasional.
6. Menjadi wasit di Olimpiade Tokyo 2020
Ia menjadi bagian dari wasit bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 yang berjumlah 36 orang. Dari sinilah namanya muncul, ia menjadi satu-satunya wasit yang asal Indonesia dari 11 orang Asia yang menjadi wasit olimpiade.
7, Sebagai pengurus PBSI
Selain itu, ia juga masuk dalam jajaran pengurus pusat PBSI di Sub Bidang Perwasitaan untuk periode 2020-2024 yang berada di bawah Bidang Turnamen Nasional dan Perwasitan yang dipimpin oleh Mimi Irawan. Sehingga nantinya akan semakin banyak wasit-wasit Indonesia yang dapat memimpin pertandingan bulutangkis internasional.