Bagi umat muslim di seluruh dunia, bulan Ramadan dipercaya sebagai bulan penuh hikmah dan berkah. Di bulan ini, umat Islam pun “berlomba-lomba” untuk memperbaiki diri dengan beribadah dan juga mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Salah satu mengumpulkan pahala sendiri bisa melalui sedekah.
Yups, sedekah yang diambil dari bahasa Arab yaitu “shadaqah” atau dari kata sidq (sidiq) memiliki arti “kebenaran”. Sedangkan menurut peraturan BAZNAS No.2 tahun 2016, sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga sangat menyukai orang-orang yang suka bersedekah dan telah berjanji akan menghapus kesalahan-kesalahan orang yang suka bersedekah. Amalan ini dituliskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 271:
“Jika kamu menampakkan sedekah (mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikan dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Baqarah:271).
Lalu, bagaimana sejarahnya manusia diminta untuk bersedekah?
Sejarah bersedekah yang paling popular terjadi saat masa Nabi Ibrahim AS. Di mana saat itu salah satu murid Nabi Ibrahim yang akan menikah diberitahukan oleh malaikat maut tidak akan memiliki usia yang panjang. Mendengar hal tersebut, Nabi Ibrahim pun bergerak dan memberitahu sang murid yang akan menikah tersebut untuk menyegerakan pernikahannya.
Namun, di tengah perjalanan Nabi Ibrahim akhirnya memilih agar kematian sang murid tetap menjadi rahasia Allah. Keesokan harinya, Nabi Ibrahim pun melihat sang murid tetap menjalankan pernikahannya dan bahkan usianya pun panjang hingga 70 tahun. Melihat hal tersebut, Nabi Ibrahim bertanya kepada malaikat maut, “Apakah malaikat berbohong saat menyampaikan bahwa muridnya tak akan hidup panjang?”. Malaikat maut pun menjawab “Allah menahan untuk mencabut nyawa anak muda tersebut”.
Apa yang membuat Allah menahan mencabut nyawa murid Nabi Ibrahim? Malaikat maut menjelaskan bahwa murid Nabi Ibrahim tersebut telah menyedekahkan separuh dari hartanya, sehingga usianya pun bisa mencapai 70 tahun.
Sejak saat itulah, di masa nabi-nabi setelah Nabi Ibrahim mulai banyak umat muslim melakukan sedekah baik berupa material maupun non-material.
Keutamaan Sedekah
1. Tidak Mengurangi Harta
Meskipun bersedekah merupakan tindakan mengeluarkan harta untuk orang lain, namun bersedekah tidak akan pernah mengurangi harta orang-orang yang gemar bersedekah. Hal ini sudah dijanjikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada hambanya yang suka bersedekah dan bahkan orang-orang yang suka bersedekah akan ditutupi dosa-dosanya dengan pahala serta akan menambahkan rezeki yang lebih banyak lagi. Hal ini tertulis dalam surat Saba ayat 39:
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan (sedekah), maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya,” (QS. Saba:39).
2. Sedekah Menghapus Dosa
Tidak hanya menambahkan rezeki orang-orang yang suka bersedekah saja, Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berjanji akan menghapus dosa-dosa orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dengan cara yang diridhoi oleh Nya, salah satunya dengan cara bersedekah.
Seperti yang tertulis dalam hadist riwayat At-Tirmidzi di mana Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda, “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api.”
3. Sedekah Melipatgandakan Pahala
Ada keistimewaan untuk orang-orang yang suka bersedekah. Seperti yang dijanjikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui Surat Al Hadid ayat 18. Di mana pahala orang-orang yang suka bersedekah akan dilipatgandakan.
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik (bersedekah), niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak,” (QS. Al Hadid: 18).
Waktu yang Dianjurkan untuk Bersedekah
Pada umumnya, bersedekah dapat dilakukan kapan saja, namun beberapa ulama mengungkapkan ada waktu terbaik untuk bersedekah saat subuh atau sebelum Matahari mulai terbit. Seperti sedekah subuh, dilakukan setelah shalat subuh. Ulama berpendapat jika sedekah pada waktu subuh memiliki keutamaan yakni menghapus dosa, memudahkan hajat, dan dikabulkannya permintaan.
Bersedekah saat subuh pun diyakini akan didoakan dua malaikat yang mendoakan amalan kita. Seperti yang dijelaskan pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim, sebagai berikut:
Rasulullah bersabda: “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke Bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan harta karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil,” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).
Selain waktu subuh, waktu yang dianjurkan bersedekah lainnya yakni saat dalam keadaan khawatir miskin. Dalam artian, sedekah saat tertimpa musibah pencurian, PHK atau mengalami kerugian dan lain sebagainya. Hal ini pun telah tertulis dalam surat Ali Imran ayat 133-134.
“… yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,” (QS Ali Imran: 133-134).
Sebelum bersedekah pun, kamu perlu mengetahui macam-macam bersedekah yang bisa kamu lakukan, antara lain:
– Bersedekah materi bisa dilakukan dengan menggunakan uang, makanan, barang dan memberi makan hewan.
– Bersedekah non materi bisa dilakukan dengan memberikan ilmu pengetahuan kepada orang lain, tenaga, dan senyum.
Nah, bagi Sobat SJ yang ingin bersedekah mulai sekarang tidak perlu ragu dan khawatir lagi. Melihat penjelasan di atas pun kita tahu jika Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi dan memberikan rezeki bagi orang-orang yang ingin bersedekah.
Sedekah pun bisa dilakukan secara mandiri atau melalui lembaga resmi yang diakui oleh negara, seperti salah satunya Baznas. So, gimana Sob, sudah bersedekah kah kamu?