Pemimpin Monarki Britania Raya terlama yaitu Ratu Elizabeth II diumumkan wafat pada Kamis (8/9) waktu setempat atau sekitar Jumat (9/9) dini hari WIB di usia 96 tahun. Informasi ini disampaikan situs kerajaan Inggris Royal.uk, “Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini,” tulis pengumuman situs kerajaan Inggris.
Sebagai seorang pemimpin kerjaan Inggris, tentunya ada sejumlah protokol yang dilakukan dalam upacara pemakaman Ratu Elizabeth II. Salah satunya kode protokol yang telah ditentukan Pemerintah Inggris sejak tahun 1960 yaitu Operation London Bridge.
Operation London Bridge atau yang akrab dengan ungkapan “London Bridge is Down” digunakan ketika ada berita darurat di kerajaan Britania Raya. Tentunya, sepintas Sobat SJ pasti bertanya-tanya, mengapa memakai nama jembatan London? Alasan utamanya adalah karena di kota London lah tempat tinggal resmi Ratu Elizabeth II.
Setelah Ratu dinyatakan wafat oleh dokter kerajaan, kata “London Bridge is Down” akan disampaikan Sekretaris Pribadi Ratu ke Perdana Menteri Inggris. Perdana Menteri juga akan meneruskan ke pihak keamanaan, kantor kementerian luar negeri hanya dengan menyebutkan kodenya saja “London Bridge is Down“. Dari situ, semua langsung tahu apa yang harus dilakukan. Ya, menjalankan Operation London Bridge.
Di dalam protokol pemakaman ini akan berlangsung kurang lebih 10 hari. Dan berikut Sampaijauh.com rangkum apa yang akan terjadi dalam 10 hari ke depan:
Hari H
Beberapa jam setelah kematian ratu, pihak-pihak penting yang berkoneksi dengan Kerajaan Inggris akan dikabarkan berita darurat, mulai dari Kantor Dewan Penasihat, ruang -ruang media massa, Kepala Negara anggota dari 15 negara Persemakmuran hingga publik. Pemberitahuan disematkan di gerbang Buckingham Palace, dan bendera Britania Raya di jalan Whitewall akan diturunkan jadi setengah tiang.
H+1
Satu hal yang paling penting, setelah ratu wafat, anaknya yaitu Pangeran Charles akan naik tahta menjadi Raja Charles III dan Semboyan ‘God saves the Queen‘ akan kembali menjadi ‘God saves the King‘. Pengukuhan kemudian akan dibacakan di Istana St. James dan Pertukaran Kerajaan di Kota London, mengukuhkan Charles sebagai Raja.
H+2
Pada hari kedua peti mati Ratu akan kembali ke Istana Buckingham. Karena Ratu Elizabeth II meninggal di Balmoral, Skotlandia, maka Operation Unicorn akan diaktifkan, yang berarti tubuhnya akan dibawa ke London dengan kereta kerajaan jika memungkinkan. Jika tidak, Operation Overstudy akan dilaksanakan, artinya peti mati akan dipindahkan dengan pesawat.
H+3
Di hari ketiga, Pangeran Charles atau yang kini dipanggil Raja Charles III akan menerima belasungkawa di Westminster Hall. Pada sore harinya, Raja Charles III akan memulai perjalanan pertamanya sebagai Raja Inggris Raya, dimulai dengan kunjungan ke parlemen Skotlandia dan kebaktian di Katedral St. Giles di Edinburgh.
H+4
Raja Charles III akan meneruskan kunjungannya, yakni menuju Irlandia Utara, di mana dia akan menerima mosi belasungkawa di Kastil Hillsborough. Raja juga akan menerima audiensi pertama Menteri Besar dan Wakil Menteri Besar Irlandia Utara.
Sementara itu, akan dilangsungkan Operasi Lion, yaitu prosesi peti mati dari Istana Buckingham ke Istana Westminster.
H+5
Peti Mati Ratu Elizabeth II yang sebelumnya disemayamkan di Istana Buckingham dibawa ke Istana Westminster untuk dibaringkan selama beberapa hari. Publik diberi kesempatan untuk berikan penghormatan terakhir.
H+6
Raja Charles III melakukan perjalanan ke Cardiff, Wales untuk melakukan kebaktian di Katedral Lliandaff dan akan menerima pesan belasungkawa resmi dari PM Inggris Liz Truss. Sementara ratu disemayamkan di Istana Westminster selama 3 hari. Peti matinya akan dibaringkan di atas kotak yang ditinggikan yang dikenal sebagai catafalque atau podium peti mati di tengah Westminster Hall.
H+7
Raja Charles akan melakukan perjalanan ke Wales, bertemu dengan Perdana Menteri, Staf Pertahanan Senior, Kepala Kepolisian Metropolitan London untuk bicarakan prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II.
H+8
PM Inggris Liz Truz akan melaporkan kepada Raja Charles III final rundown pemakanan Ratu. Malam harinya, Raja akan menerima ucapan belasungkawa dari kepala Negara, Gubernur Jenderal dan tamu resmi lainnya.
H+9
Kepala Gereja Westminter akan memimpin misa terakhir dimulai pukul 11 siang hingga tengah hari.
H+10
Pemakaman kerajaan dikabarkan akan digelar di Gereja Westminster Abbey. Saat itu, Inggris akan serempak menggelar masa sunyi atau mengheningkan cipta secara serempak selama dua menit.
Selanjutnya, peti mati ratu akan diantarkan ke Gereja St. George di Istana Windsor, Ratu Elizabeth dikebumikan di kapel peringatan Raja George VI, tempat persemayaman ayahnya King George VI. Mendiang suaminya, Pangeran Philip yang meninggal setahun lalu juga dikabarkan akan dipindahkan ke kapel peringatan Raja George VI.