Material baru yang bernama Logam Tanah Jarang (LTJ) atau yang juga biasa disebut Rare Earth Element (REE) kini sedang menjadi perhatian dunia. Pasalnya, material baru ini memiliki nilai ekonomis sehingga digunakan untuk pengolahan banyak produksi di sektor perindustrian.
Mengenal Logam Tanah Jarang
Apa itu Logam Tanah Jarang? Logam Tanah Jarang adalah paduan senyawa kompleks yang terdiri dari tujuh belas unsur di tabel periodik. 15 besar untuk di antaranya merupakan kelompok lantanida ditambah dengan skandium beserta yttrium.
Sebagai mineral, LTJ termasuk mineral ikutan pada mineral utama seperti tembaga, emas, perak, timah dan lain-lain. Namun memang jumlahnya sangat kecil dan jarang ditemukan sehingga dinamakan Logam Tanah Jarang.
Lebih lanjut, berdasarkan US Geological Survey 2010, dikatakan potensi logam jarang di dunia tersebar di empat tempat yaitu China (97%), India (2,1%), Brasil (0,5%), dan Malaysia (0,3%).
Saat ini, China merupakan pemain utama dalam pengeksporan material baru Logam Tanah Jarang ini ke negara-negara yang tidak memiliki LTJ. Negara beruluk ‘Negeri Tirai Bambu’ ini pun pada tahun 2010-2011 telah melakukan pembatasan ekspor sehingga harga LTJ di pasar global meningkat drastis.
Pemanfaatan Logam Tanah Jarang di Industri
Mengenal Logam Tanah Jarang sangatlah penting karena ternyata mineral ini merupakan material yang dibutuhkan pada kegiatan perindustrian. Contohnya di produk elektronik, Logam Tanah Jarang digunakan pada layar CRT, PDP, serta LCD.
Bahkan paduan Logam Tanah Jarang digunakan pada anode baterai rechargeable dan berkontribusi sekitar 26% dari berat total baterai.
Selain itu, LTJ juga digunakan sebagai campuran untuk magnetic motor/generator, katalis untuk produk bahan bakar minyak, lampu, kaca optik, dan lain lain, serta sebagai bahan superkonduktor (yang tidak terpengaruhi dengan nilai suhu).
Dalam industri metalurgi, penambahan Logam Tanah Jarang digunakan untuk pembuatan baja High Strength, low alloy (HSLA), baja karbon tinggi, superalloy, dan stainless steel, karena logam tanah jarang dapat meningkatkan kekuatan, kekerasan dan ketahanan material terhadap panas.
Selain itu Logam Tanah Jarang juga digunakan untuk produk-produk korek api gas otomatis, lampu keamanan di pertambangan, perhiasan, cat, pewarna keramik, lapisan pelindung karat, dan instalasi nuklir.
Potensi Logam Tanah Jarang di Indonesia
Dengan banyaknya potensi Logam Tanah Jarang untuk perindustrian, apakah sektor industri Indonesia perlu mengimpor dari negara-negara luar? Ternyata semua itu tidak perlu, karena Indonesia mempunyai potensi LTJ hingga 1,5 miliar ton. “Harta karun” RI tersebut dikatakan tersebar di Bangka Belitung, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Namun pengembangan material LTJ di Indonesia masih memiliki beberapa kendala seperti belum optimalnya penelitian karena masih dilakukan parsial oleh instansi-instansi, masih terikatnya sumber Logam Tanah Jarang dengan logam utama hasil tambang, kesulitan mengekstraksi sumber sekundernya karena biasanya sudah terbawa sisa proses pengolahan tambang (tailing, filtrat) sehingga kini penguasaan potensi LTJ belum mencapai skala komersial di Indonesia.