Siapa di sini yang masih suka menyantap kue-kue tradisional? Nah, ada satu kue tradisional yang patut kamu coba. Kali ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang bisa disebut dengan nama Semar Mendem. Eits, walaupun namanya sedikit terdengar menakutkan, tapi untuk rasanya sangat lezat dimakan, dijamin kamu ketagihan.
Tapi, apa sih kue Semar Mendem? Makanan ringan ini merupakan kuliner khas Yogyakarta yang terbuat dari ketan. Berisi suwiran daging ayam dan abon sapi yang kemudian dibentuk menjadi persegi berukuran kecil dan dibalut dengan semacam dadar/crepe, campuran telur dan tepung terigu. Banyak yang mengatakan bahwa semar mendem mirip dengan dadar gulung karena sama-sama dibalut dengan dadar telur, padahal isinya berbeda.
Ada juga yang bilang mirip dengan lemper, karena sama-sama dari ketan dan memiliki isian. Namun, seperti yang diketahui bahwa lemper dibalut dengan daun pisang bukan dadar telur. Untuk mengetahui lebih dalam lagi, simak penjelasannya di bawah ini:
Asal Usul Nama Semar Mendem
Kuliner dengan nama unik ini ternyata memiliki filosofi nama yang cukup panjang dan bervariatif. Kudapan ini diambil dari nama ‘Semar’, seorang tokoh pewayangan yang terkenal. Dalam pewayangan Jawa, Semar dikenal sebagai titisan dewa yang seringkali mengajarkan segala hal yang membawa pencerahan bagi semua orang di sekitarnya.
Tokoh Semar dipilih sebagai nama kue ini karena diketahui memiliki badan yang subur. Sama halnya dengan bentuk kue Semar Mendem yang gemuk karena memiliki isi yang bermacam-macam. Sedangkan versi lain diceritakan bahwa Semar adalah simbol kekuasaan, di mana sebagai pemegang kekuasaan, Semar tidak boleh mendem atau mabuk kekuasaan.
Sedangkan ‘Mendem’ berasal dari bahasa Jawa yang berarti mabuk. Maka bila keduanya digabung memiliki arti ‘Semar yang sedang mabuk’. Sementara untuk kata “mabuk” di sini diibaratkan seseorang yang memakan kue ini tidak akan berhenti mengunyah (ketagihan) seperti orang mabuk karena rasanya yang sangat lezat. Namun, ada juga versi cerita lainnya bahwa arti “mabuk” di sini didapatkan dari kebiasaan Semar yang suka makan sampai ia merasa kekenyangan.
Jika kamu ingin mencoba kuliner khas ini, kamu bisa menemui kue Semar Mendem di pasar-pasar tradisional Yogyakarta. Seperti di Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan, Pasar Mlati, Pasar Demangan, dan lain-lain. Harganya sendiri pun terbilang murah hanya dibanderol sekitar Rp2.000-Rp3.000 per satuannya.