Baru-baru ini film “Spider-Man: No Way Home” dirilis di bioskop-bioskop di Indonesia. Spider-Man merupakan karakter fiksi superhero dari manusia laba-laba. Berbicara mengenai Spider-Man, tahukah kamu jika di Indonesia memiliki spesies laba-laba yang bernama Jumping Spider.
Laba-laba tersebut bernama latin Araneae Salticidae. Dalam bahasa Indonesia Jumping Spider disebut dengan laba-laba peloncat yang berasal dari Papua Barat. Konon laba-laba peloncat ini memiliki ‘bisa’ atau racun layaknya ular. Yang menjadi pembedanya adalah ‘bisa’ laba-laba peloncat ini tidak berbahaya untuk manusia, hanya berbahaya bagi mangsanya saja.
Selain itu, keunikan dari laba-laba peloncat adalah mampu melompat dengan mengubah tekanan darah yang mengalir ke kaki secara mendadak. Dengan sendirinya kaki laba-laba tersebut akan memanjang dan mampu melompat lebih dari 50 kali ukuran tubuhnya.
Ciri-ciri dari spesies hewan satu ini tidak memiliki telinga, untuk mendengar hewan ini biasanya menggunakan rambut sensorik yang berada di tubuhnya sehingga dapat menerima getaran gelombang suara dan bisa menjangkau getaran yang jauhya 10 kaki.
Laba-laba peloncat, berbeda dengan jenis laba-laba pada umumnya. Pada dasarnya laba-laba biasa akan menjerat mangsanya dengan menggunakan jaring. Namun, cara laba-laba peloncat memangsa musuhnya dengan melompat dan menggunakan kaki panjangnya serta langsung membius mangsanya.
Jadi, jaring yang terdapat di laba-laba peloncat hanya digunakan saat sebelum melompat. Untuk memburu mangsanya laba-laba jenis ini rupanya memiliki penglihatan yang sangat baik. Laba-laba peloncat mempunyai empat pasang mata, dua mata besar terletak di depan dan mata kecil yang berada di kedua sisinya. Selain itu, terdapat dua mata lagi yang berada di atas kepalanya. Cukup unik, bukan?