Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) dikabarkan baru membeli 12 jet tempur jenis Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Kantor berita Reuters mengutip jika harga pesawat tempur tersebut mencapai total US$800 juta.
Namun, Kemhan mengungkapkan jika pembelian jet tempur Mirage 2000-5 hanya mencapai total harga US$792 juta. Kesepakatan pun dilakukan dengan Excalibur International a.s unit perusahaan pertahanan asal Republik Ceko, Czechoslovak Group (CSG), pada Januari 2023 lalu.
Adapun alasan Kemhan membeli jet tempur tersebut lantaran jet-jet tempur TNI-AU seperti F-5 Tiger dan Hawk 100/200 telah memasuki masa habis pakai. Pesawat tempur bekas Qatar ini pun direncanakan akan diantarkan dalam 24 bulan mendatang sejak penandatanganan.
Mengenal Jet Tempur Tipe Mirage 2000-5
Melansir Airforce Technology, jet tempur buatan Prancis ini merupakan jet berjenis multirole combat fighter yang diproduksi oleh perusahaan Dassault Aviation. Pesawat ini telah beroperasi sejak 1984 dan dipilih oleh beberapa negara seperti Mesir, Yunani, Abu Dhabi, India, Taiwan, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Peru.
Mengenai teknologinya, Mirage 2000 dikenal bisa membawa 4 misil MICA, 2 misil Magic, dan 3 drop tank secara simultan dengan sistem senjata air-to-air termasuk MICA (missile) multitarget air-to-air and combat missiles.
Senjata internal dalam jet tempur ini berukuran 2x30mm dengan stasiun penyimpanan sebanyak Sembilan buah. Memiliki berat mencapai 17.463 kg, jet tempur ini pun mampu melakukan manuver atau maximum climbing speed mencapai 60.000 ft/minutes. Rata-rata pesawat tempur jenis ini memiliki bentang sayap mencapai 8,8 meter dengan panjang badan 14 meter dan memiliki dua versi yakni single dan twin-seater.
Sekadar informasi saja, Mirage 2000 memiliki beberapa variasi atau tipe, di antaranya Mirage 2000C/B, Mirage 2000N, Mirage 2000D, dan Mirage 2000-5. Tipe yang dibeli oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia sendiri merupakan salah satu variasi yang baru, dengan keunggulan radar RDY (Radar Doppler modele Y) , sensor dan sistem kontrol baru serta prosedur multiple air-to-ground dan air-to-air firing baru.