Sobat tentu sudah tidak asing dengan biji satu ini, bukan? Yups, gambar di atas merupakan biji kluwek. Jika salah satu dari kalian masih merasa asing dengan biji kluwek, tentu tidak bagi para penikmat kuliner Tanah Air. Biji kluwek biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu masakan khas Indonesia, seperti rawon, gabus pucung, sayur brongkos, hingga sup konro. Biji kluwek tersebut diambil dari buah kluwek.
Tahukah Sobat, banyak sebutan bagi buah kluwek sendiri, salah satunya buah pangi. Terkadang masyarakat Indonesia menyebutnya dengan keluak atau pucung. Selain itu, buah yang mengandung ragam khasiat untuk kesehatan ini memiliki nama ilmiah, Pangium Edule.
Berdasarkan buku karya Hendra Gunawan dari Pusat Litbang Hutan (KLHK) yang berjudul “100 Spesies Pohon Nusantara Target Konservasi Ex-Situ Tama Keanekaragaman Hayati” tahun 2019 menjelaskan pangi/kluwek tumbuh di hutan primer dan sekunder. Tepatnya pada ketinggian di bawah 300 mdpl atau 1.000 mdpl.
Selain berguna sebagai bumbu dapur, kluwek juga memiliki segudang manfaat yang berasal dari batang, daun, kulit kayu, buah, hingga bijinya. Tak heran jika buah itu disebut sebagai buah serbaguna!
Di dalam kandungan buah kluwek terdapat banyak nutrisi seperti zat besi, vitamin C, vitamin B1, fosfor, kalium, dan kalsium. Namun ada pula buah kluwek yang mengandung asam sianida, yaitu sejenis racun yang bisa membahayakan tubuh manusia.
Uniknya buah satu ini memiliki istilah lain, yaitu sebagai buah ‘mabuk kepayang’. Mengapa demikian? Rupanya disebut sebagai buah mabuk kepayang lantaran jika mengonsumsi buah tersebut secara berlebihan akan mengakibatkan kita mabuk seolah-olah melayang-layang.
Buah kluwek tumbuh di beberapa daerah di Indonesia. Kluwek tumbuh secara liar. Salah satu daerah yang menjadi tempat tumbuhnya buah ‘mabuk kepayang‘ adalah di Kawasan Hutan Nantu, Provinsi Gorontalo. Tepatnya di dekat Desa Sari Tani, Kecamatan Wonosati, Kabupaten Boalemo.
Warga lokal kerap kali menemukan jenis pohon kluwek di sekitar bantaran sungai yang tidak jauh dari mereka. Masyarakat Desa Sari Tani biasanya akan memanfaatkan buah tersebut sebagai minyak untuk masakan seperti pengganti minyak kelapa.
Sebelumnya ada sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal Info Teknis Eboni, Volume 12, Juli 2005 menyatakan buah pangi atau kluwak bisa diolah menjadi minyak. Diketahui bahwa biji buah tersebut memiliki kandungan minyak linoleat dan oleat yang tinggi sehingga minyak ini disebut juga sebagai minyak kepayang.
Di sisi lain, jika berdasarkan hasil penelitian dari Balai Peneltian Kehutanan Makasar yang dilakukan oleh Ramdana Sari dan Suhartati menyebutkan minyak biji pangi biasanya diolah di beberapa daerah yang jarang memiliki pohon kelapa.
Kesimpulannya, kluwek termasuk dalam golongan buah serbaguna. Lantaran bagian pohonnya banyak yang bisa dimanfaatkan serta menghasilkan berbagai macam produk dan buah ini juga sering disukai oleh satwa endemik hutan Nantu.