Sob, perusahaan rokok nasional PT. HM Sampoerna Tbk. memperkenalkan inovasi terbarunya. Di Jakarta, Senin (20/2/2023), Sampoerna menamai produk tembakau tanpa asap atau IQOS (dibaca: aikos) miliknya dengan ILUMA. Nah, sebagai alternatif untuk produk tembakau isap, IQOS ILUMA punya penawaran yang unik dalam penemuan teknologinya.
Badrul Chowdhury di sesi khusus Chief Life Sciences Officer Smoke-Free Product Philip Morris International (PMI) memaparkan detail produk ini dalam sesi khusus yang diadakan Sampoerna di Jakarta, Senin. IQOS ILUMA adalah produk tembakau bebas asap hasil inovasi berbasis sains dan teknologi serta berkelanjutan yang dikembangkan perusahaan induk Sampoerna, Philip Morris International (PMI).
Miskonsepsi Nikotin sebagai Biang Kerok Bahaya Merokok
Badrul mula-mula meluruskan pemahaman keliru yang selama ini dianut meluas di masyarakat. dia mengatakan, dahulu orang lebih cenderung menyamakan antara nikotin, tar, dan abu residu yang terbakar dari sigaret. Selain itu, perokok disebut menjadi ketagihan karena nikotin, dan mengalami gangguan kesehatan akibat tar dan abu yang terbakar.
“Nikotin, meskipun membuat ketagihan dan tidak bebas risiko, bukanlah penyebab utama penyakit yang berhubungan dengan merokok,” ujar Badrul.
Philip Morris kemudian menginvestasikan dana sebesar 10 miliar dolar AS sejak 2008 untuk pengembangan, substansi ilmiah, manufaktur, komersialisasi, dan inovasi berkelanjutan produk tembakau tanpa asap.
“Kami memiliki ambisi yang berani. Kami ingin rokok digantikan dengan produk bebas asap berbasis sains sesegera mungkin agar memberi manfaat bagi orang yang merokok, bagi mereka yang peduli pada perokok, dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat secara luas,” ujar Badrul.
Bagaimana IQOS ILUMA Bekerja?
IQOS ILUMA yang dikembangkan Philip Morris International dan diperkenalkan HM Sampoerna merupakan terobosan teknologi dengan memanaskan batang tembakau bersuhu maksimal 350 derajat. Dengan begitu, tak ada pembakaran sehingga tak menghasilkan asap, api, ataupun abu. Perangkat ini beroperasi hingga enam menit atau setara empat belas isapan.
Teknologi mutakhir di IQOS ILUMA membuat pengalaman merokok tanpa asap jadi lebih baik, ini karena:
- Pemanasan suseptor yang tertanam di batang tembakau menggunakan pemanas induksi. Energi untuk pemanasan suseptor berasal dari coil module menghasilkan medan magnet.
- Teknologi kontrol panas (heat control technology) yang secara tidak langsung memantau suhu menggunakan konduktansi sistem. Konverter atau catu daya juga akan terputus jika sistem terlalu panas.
- Smartcore stick atau batang tembakau dengan tembakau daun cor berkerut yang dipasang dengan suseptor di dalamnya (hanya untuk IQOS ILUMA).
Produk bebas asap dari Sampoerna ini juga diklaim dapat mengurangi paparan zat kimia berbahaya rata-rata 90-95% dibandingkan asap rokok biasa.
Jutaan Konsumen Dunia Beralih ke Tembakau Tanpa Asap
Produk tembakau bebas asap yang rendah risiko ini juga telah didistribusikan ke 73 pasar dan dipakai 17,8 juta konsumen di dunia. Ini juga berarti sekira 70% konsumen telah meninggalkan rokok sigaret dan beralih ke produk tembakau bebas asap.
Sementara Indonesia, sebagai pasar pertama di Asia Tenggara, telah melakukan uji coba terbatas sejak 2019 di sepuluh kota besar, yaitu Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, Denpasar, dan Makassar dan telah memiliki 65.000 pengguna yang tergabung dalam IQOS Club.
IQOS ILUMA secara eksklusif menggunakan batang tembakau dengan merek dagang Terea Smartcore Sticks™ yang bisa dibeli di kios-kios terdekat. Batang tembakau ini tersegel sehingga nggak ada residu tembakau yang keluar dari perangkat IQOS ILUMA. Tak seperti pendahulunya IQOS Originals Duo, IQOS ILUMA tak perlu dibersihkan. Beragam varian dan tipe produk IQOS ILUMA bisa dibeli di gerai-gerai IQOS atau melalui laman iqos.com.
Nah, kamu udah mengenal IQOS ILUMA, Sob, dari mulai kelebihannya, teknologi, hingga tempat untuk mendapatkannya. Untuk Sobat yang perokok, tertarik beralih ke produk tembakau tanpa asap yang satu ini?
“Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika merokok, berhentilah. Namun, jika tidak berhenti, gantilah dengan alternatif yang lebih baik,” – Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis.