Secara global, jumlah investasi berbasis ESG dunia telah meningkat. Terbukti, pada 2021 instrumen investasi ini meningkat sebanyak 43,5% dan di tahun berikutnya melaju pesat sebanyak 55%. Saat ini, bahkan jumlahnya mencapai 50.000 indeks diseluruh kelas aset investasi, loh.
Tapi tunggu dulu, jauh-jauh kita ngomongin soal data, Sobat sudah pernah tahu belum soal investasi berbasis ESG? Jadi ESG merupakan pendekatan untuk menilai resiko finansial dengan cara bertanggung jawab. Nah, ESG terdiri dari tiga aspek, yaitu Environmental (lingkungan), Social, dan Governance (tata kelola perusahaan).
Pada dasarnya ESG sangat berkaitan dengan sustainability atau berkelanjutan, Sob. Maka dari itu, tak heran apabila saat ini perkembangan ESG di Indonesia kian pesat. Serta, semakin banyak pula perusahaan dan investor yang mulai tertarik dengan investasi berbasis satu ini.
Stella Septania selaku Dewan Pengurus Nasional Institute of Certified Sustainability Practitioners dan Expert Panel on ESG and Sustainable Development at National Center for Corporate Reporting menuturkan secara global sustainability adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang nggak egois. Dalam arti. sustainability lebih memikirkan jangka panjang.
“Kita melakukan ESG untuk mencapai sustainability. Sustainability ada filosofi besarnya. Definisi secara global, sustainability adalah kemampuan kita memenuhi kebutuhan kita tapi tidak egois. Jadi harus bisa menjaga next generation agar anak cucu kita bisa menikmati kebutuhan mereka,” ujar Stella dalam kegiatan workshop bagi jurnalis di kantor PT BNP Paribas AM, Kamis (2/3).
Meskipun sustainability bukan merupakan hal baru, namun hal ini sangat penting bagi ESG, Sob. Apalagi melihat geliat perkembangannya yang belakangan ini kian melesat jauh.
Namun, sayangnya tak jarang banyak yang mengira bahwa investasi berbasis ESG ini selalu berkaitan dengan iklim, lingkungan, donasi dan filantropi sosial. Sebab, di dalamnya juga membahas hubungan internasional, investasi, pendidikan, GHG Emission, dan lain sebagainya.
Lantas, bagaimana cara memandang investasi ESG dari sisi investor?
Menurut Head of Marketing and Product Development PT BNP Paribas AM, Maya Kamdani, melihat investasi sebagai kriteria untuk investor yang akan menentukan investasi berdasarkan etika ataupun kegiatan bertanggung jawab.
Jadi, kalau dari segi investor diibaratkan ESG seperti suatu pengukuran atau KPI. Selain itu, bagi perusahaan yang menerapkan ESG, mereka nggak hanya melihat dari media report saja, Sob. Tetapi juga sebagai media monitoring.
Lebih lanjut, pada investasi ESG diperlukan prinsip keberlanjutan (sustainability) untuk meminimalisir ancaman global yang berasal dari peristiwa-peristiwa industri yang dianggap beresiko. Adapun ancaman global yang dimaksud seperti cuaca ekstrem, kegagalan aksi iklim, penyakit menular (pandemi Covid-19), dan lain sebagainya.
Selain itu, Maya juga menambahkan bahwa dari aset-aset yang dipunya, yang menarik untuk investasi ESG adalah berupa reksadana. Alasannya karena setiap perusahaan berlomba-lomba menjadi yang terbaik untuk mendapatkan investor.