Beberapa waktu lalu warga Sungai Padang, Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara menemukan sebuah ikan raksasa yang beratnya mencapai 65 kg. Ikan raksasa jenis air tawar ini ditemukan oleh warga ketika sedang memancing di Sungai Dipo Titi Gantung, Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara.
Menurut berbagai sumber, ikan raksasa air tawar yang ditemukan oleh warga Kota Tebing Tinggi ini bermana Ikan Tapah. Mungkin Sobat SJ ada yang baru mendengar nama ikan ini, bukan? Sebagai informasi saja, Ikan Tapah sendiri biasa disebut dengan Wallago.
Jika melihat sekilas, ikan ini sepintas menyerupai bentuk Ikan Lele dalam versi raksasa. Ya, hal ini dikarenakan keduanya ikan tersebut berasal dari satu famili yang sama, yakni famili Siluridae.
Memiliki Ukuran Tubuh yang Besar dan Panjang
Seperti yang dikatakan sebelumnya, Ikan Tapah memiliki tubuh yang sangat besar dan panjang berukuran 1,5 meter. Untuk bobotnya sendiri bisa mencapai 35 kilogram sampai 50 kilogram.
Termasuk Hewan Karnivora
Bobot tersebut tak lepas dari jenis makanan yang dikonsumsi oleh Ikan Tapah, yakni hewan-hewan yang tubuhnya lebih kecil dari Ikan Tapah, seperti amfibi, burung mamalia kecil, udang, dan beberapa ikan kecil. Ikan ini hanya mencari makan sekitar satu sampai dua kali dalam seminggu.
Meskipun tidak terlalu banyak makan, Ikan Tapah dikenal sangat ganas. Maka tak heran apabila ikan ini tergolong hewan karnivora (pemakan daging). Ketika sedang memakan mangsanya, spesies ikan ini akan mengoyak dengan menggunakan gigi tajam yang dimilikinya.
Hidup di Sungai Air Tawar Asia, Termasuk Indonesia
Pada dasarnya ikan ini hidup di beberapa perairan di Asia, seperti Afganistan, Pakistan, India, Myanmar, Thailand, Kamboja, dan tentunya di Indonesia.
Bila di Indonesia, Ikan Tapah biasanya dapat ditemukan di beberapa sungai besar yang airnya dalam dan aliran yang lambat. Selain di sungai, ikan ini juga ditemukan di bendungan atau habitat hewan air tawar lainnya.
Berkembang Biak dengan Bertelur
Meskipun hidup di perairan yang dalam, nyatanya ikan ini akan berkembang biak di aliran sungai yang dangkal. Perlu diketahui, ikan ini berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Waktu berkembang biak pun biasanya ketika musim hujan tiba.
Termasuk Hewan Terancam Punah
Berdasarkan IUCN Red List, ikan ini termasuk dalam kelompok hewan yang rawan punah. Hal ini disebabkan karena tingginya angka konsumsi Ikan Tapah di berbagai belahan dunia, terutama di daerah sekitar sungai.