Limbah tambang menjadi salah satu hal yang tak bisa terhindar dari kegiatan pertambangan dan kerap menjadi masalah serius. Adapun dampak yang ditimbulkan dari limbah tambang di antaranya pencemaran lingkungan hingga merusak kualitas air dan udara. Maka dari itu, menyoal limbah, para pelaku industri pertambangan harus mengenal fungsi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) untuk tambang.
IPAL juga sering disebut dengan wastewater treatment plant, yang memiliki fungsi untuk membantu mengurangi limbah, menetralisir kontaminan berbahaya pada limbah hingga membantu menjaga kelestarian lingkungan. Fungsi IPAL sekaligus bisa meningkatkan kualitas tambang yang berujung pada pengurangan biaya produksi kegiatan pertambangan.
Jenis Limbah Tambang
Limbah tambang menurut pengertiannya adalah buangan dari hasil pertambangan oleh sebuah perusahaan di satu tempat. Buangan ini harus dikelola karena agar tidak memiliki dampak negatif yang besar terhadap lingkungan.
Limbah tambang itu sendiri terdiri dari tiga macam yaitu limbah cairan (yang paling banyak dampaknya), limbah padat dan limbah gas.
Limbah-limbah ini bisa memberikan dampak buruk untuk lingkungan dan keseimbangan ekosistem seperti di antaranya perubahan kondisi ion positif dan negatif di dalam air sehingga menyebabkan toksisitas atau timbulnya racun dalam air tersebut atau Total Dissolved Solid (TDS) dan membuat keruh sumber air akibat zat kimia dari proses pertambangan atau Total Suspended Solid (TSS).
Tahapan Pengolahan Air Limbah Pertambangan
Setelah mengenal fungsi IPAL di area tambang, selanjutnya limbah tambang terutama yang berbentuk air akan diolah melalui beberapa tahapan penting. Apa saja tahapan itu?
1. Pengolahan Awal
Di tahap pengolahan awal pada IPAL, limbah tambang akan dilakukan filtrasi terhadap partikel kecil seperti pasir serta plastik. Kayu dan sampah juga harus disingkirkan agar tidak merusak alat IPAL.
2. Pengolahan Primer
Tahap selanjutnya dalam IPAL adalah menghilangkan partikel kadar organik dengan proses fisika. Umumnya metode yang digunakan adalah sedimentasi serta flotasi yang bertujuan mengendapkan partikel padat organik.
3. Pengolahan Sekunder
Berikutnya dalam IPAL terdapat tahap memberikan mikroorganisme, Fungsinya untuk menghilangkan material organik yang tidak tersaring. Nantinya, mikroorganisme akan meleburkan material organik bersama air.
4. Pengolahan Akhir
Di tahap selanjutnya pada IPAL adalah pemberian klorin pada air menggunakan metode sinar ultraviolet (UV) untuk menghilangkan semua organisme penyebab penyakit.
5. Pengolahan Lanjutan
Di tahap terakhir adalah pengolahan lanjutan yang dilakukan sampai komposisi air limbah aman untuk dibuang, bahkan ketika dibuang ke jalur sungai sekalipun tetap tak akan menyebabkan masalah lingkungan.