Istana kuno yang dahulu menjadi rumah bagi para penguasa di era kekuasaan Romawi, Domus Tiberiana, dibuka kembali bagi publik. Setelah ditutup selama hampir 50 tahun untuk restorasi, kawasan ini dapat dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh dunia.
Seperti apa sih Domus Tiberiana itu? Simak selengkapnya di artikel ini, ya, Sob!
Palazzo Domus Tiberiana yang berusia hampir 2.000 tahun merupakan rumah bagi para penguasa di masa kekaisaran Romawi. Bangunan kekaisaran Romawi kuno ini terletak di atas Bukit Palatine di Kota Roma, Italia. Dari bangunan istana yang luas di sini, pengunjung dapat melihat Roman Forum atau jantung kekaisaran Romawi yang berada di bawahnya.
Dalam proses restorasinya, para arkeolog menemukan bahwa fondasi istana Domus Tiberiana berasal dari era Nero. Masa ini diperkirakan tak lama setelah kebakaran pada tahun 64 Masehi yang menghancurkan sebagian besar kota. Proses restorasi mengharuskan lokasi ini ditutup selama hampir 50 tahun demi alasan keamanan.
Dalam bahasa Italia, Domus berarti tempat tinggal. Sementara Tiberiana berakar kata dari Tiberius, nama pemimpin yang memerintah kekaisaran setelah kematian Kaisar Augustus. Meski begitu, pendirian bangunan ini dilakukan pada masa Nero, kaisar kelima Romawi.
Kediaman kaisar Romawi ini mulai ditinggalkan selama berabad-abad sejak kekaisaran Romawi runtuh pada 476 Masehi. Pada tahun 1500-an, keluarga bangsawan Farnese mengembangkan taman yang luas di sekitar reruntuhan bangunannya.
Megah Seperti Langit
Ada satu alasan penting dilakukannya restorasi Domus Tiberiana, yaitu untuk mengumpulkan artefak bersejarah. Penggalian dan restorasi ini dilaksanakan sejak situasi pandemi 2021 lalu, khususnya ketika intensitas pariwisata di Italia sedang menurun.
Hasilnya, para arkeolog menemukan sejumlah artefak dari kehidupan Romawi yang berusia ratusan tahun setelah jatuhnya kekaisaran kuno. Khusus bagi Sobat penyuka sejarah, saat berkunjung ke sini, kamu bisa melihat langsung ratusan artefak yang ditemukan. Beberapa di antaranya ialah patung, dekorasi, koin-koin kuno, juga benda-benda dari logam dan kaca.
Seperti dikutip Tempo, Direktur Taman Arkeologi Colosseum yang mencakup Bukit Palatine, Alfonsina Russo, menyinggung artefak tersebut sebagai temuan sejarah berabad-abad di tempat yang “entah bagaimana terlupakan”.
Dalam deskripsi tertulis pemugaran ini, Russo juga menjuluki palazzo ini sebagai “istana kekuasaan yang unggul”. Menjelang pembukaan kembali, Russo mengutip seorang penyair Romawi abad pertama yang mengatakan bahwa istana yang luas itu tampak “tak terbatas” dan “kemegahannya sama seperti kemegahan langit.”
Terletak di atas Bukit Palatine, Domus Tiberiana mulai dibuka kembali untuk wisatawan pada Kamis, 1 September 2023. Berkat dibukanya lagi “palazzo” ini untuk umum, pengunjung kini bisa melihat lebih jelas gambaran jalur yang digunakan kaisar kuno untuk menuju “domus”.
Melalui akun Facebook, Taman Arkeologi Colosseum selaku pengelola kawasan wisata Domus Tiberiana menuliskan:
“Kediaman kekaisaran yang megah, seluas sekitar empat hektar di Bukit Palatine, menghadap ke lembah Roman Forum dengan lengkungan besar di beberapa tingkat, gambaran ikonik dari sudut kota kuno ini.”
Nama Bukit Palatine menginspirasi dan menjadi rujukan kata bahasa Inggris “palatial” yang berarti megah. Domus Tiberiana tepatnya dibangun di lereng barat laut bukit, hingga kini dianggap sebagai istana kekaisaran pertama yang sebenarnya.
Selain kediaman kaisar, kompleks Domus Tiberiana juga mencakup taman, tempat ibadah, tempat tinggal Pengawal Praetorian yang melindungi penguasa, dan distrik layanan untuk para pekerja yang mengawasi Forum Romawi.
Boleh jadi pilihan destinasi wisatamu nih, Sob, saat jalan-jalan ke luar negeri.