Keberanian mengupas isu tata krama jadi kerangka cerita film panjang pantas diganjar apresiasi tinggi. Sebab masihkah kini kita familiar dengan “budi pekerti”? Amanat dalam frasa yang umumnya lebih dikenal di kalangan tenaga pendidik itu dihadirkan dalam film. Sutradara Wregas Bhanuteja-lah yang berhasil mengemas isu seputar budi pekerti menjadi karya film baru dan segar.
Film berjudul Budi Pekerti ditulis oleh Wregas Bhanuteja dan diproduseri oleh Adi Ekatama, Willawati, dan Iman Usman. Film ini telah tayang perdana di tiga festival film internasional. Pertama, Toronto International Film Festival (TIFF) 2023, SXSW Sydney 2023 Screen Festival, dan Jakarta Film Week 2023.
Buat Sobat yang sudah menunggu lama, kamu dapat menyaksikan film ini di bioskop mulai 2 November 2023. Dalam penayangan perdana atau premiere film Budi Pekerti di Jakarta, Senin (30/10/2023) lalu, Sampaijauh.com berkesempatan menyaksikan kisah berdurasi dua jam ini.
Berlatar di Yogyakarta semasa pandemi Covid-19, film Budi Pekerti berkisah tentang Prani, seorang perempuan guru bimbingan konseling (BK) di sebuah SMP. Sosoknya yang tegas dan taat norma sosial suatu kali terguncang oleh kasus video perselisihannya dengan pengunjung pasar.
Semua bermula dari antrean kue putu di pasar tradisional. Prani yang menunggu cukup lama merasa keberatan dengan perilaku seorang lelaki yang menyerobot nomor antrean pembeli. Prani menegur si lelaki penyerobot, yang dibalas dengan penolakan hingga bergulir saling tuding dan cekcok mulut.
Singkat cerita, kejadian itu terekam kamera ponsel beberapa orang di pasar itu. Video itu lantas menjadi viral di media sosial. Akibatnya, Prani dianggap tidak mencerminkan pribadi seorang guru. Dia, suami, dan kedua anaknya mendapat perundungan dan penghakiman warganet.
Dia pun dicari-cari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan. Pengabdiannya selama bertahun-tahun sebagai seorang guru retak dan terkoyak begitu saja oleh kebiasaan warganet yang terlalu mudah memercayai video pendek yang tersebar luas tapi penuh tafsir culas.
Saat menonton film yang mengemas pentingnya budi pekerti ini, Sobat seakan dihamparkan dalam situasi pergulatan: betapa beratnya mempertahankan laku dan keadaban perilaku yang menjunjung etika di negeri ini. Upaya itu pun kudu terus diperjuangkan sedari dini, seperti dalam lingkungan sekolah.
Kantongi 17 Nominasi FFI 2023
Film Budi Pekerti dibintangi oleh Sha Ine Febriyanti sebagai Prani, Angga Yunanda (Muklas, anak lelaki), Prilly Latuconsina (Tita, anak perempuan), Dwi Sasono (suami Prani), Omara Esteghlal (murid Prani). Sederet aktor berbakat lain juga mendukung permainan akting di film ini, antara lain M. Nur Qomaruddin dan Ari Lesmana.
Budi Pekerti termasuk salah satu film panjang yang diajukan untuk seleksi karya sinema dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Ternyata, para juri FFI 2023 telah memberi catatan memuaskan bagi film yang dinaungi oleh rumah produksi Rekata Studio dan Kaninga Pictures ini.
Sebanyak 17 kategori nominasi didapatkan untuk film ini, termasuk bagi sejumlah sineas yang terlibat di dalamnya. Menyebut dua di antaranya, Sha Ine Febriyanti mendapatkan nominasi Piala Citra kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik lewat pemeranannya. Begitu pun Wregas Bhanuteja sebagai nomine sutradara terbaik.
“Saya sangat senang kisah Bu Prani dan keluarga akhirnya bisa disaksikan oleh penonton Indonesia. Semoga film ini bisa diterima dengan baik dan siapa pun yang menonton film ini bisa mendapatkan pencerahan,” tutur Sha Ine Febriyanti.
Bagi Wregas, film panjang keduanya ini menjadi persembahan bagi guru-guru masa SMP-nya. Dia memaknai bahwa setiap karya filmnya menjadi ruang berekspresi dan menyampaikan buah pikiran yang selalu digarap dengan memperhitungkan kapasitas diri yang dimilikinya.
Cus, segera tentukan hari menontonmu. Selamat berbahagia ketika memasuki bioskop dan keluar dengan perasaan lega atau justru penuh tanda tanya.