Dikenal sebagai negara kaya akan sumber daya alam, Indonesia ternyata sedang banjir impor pangan nih, Sob. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, pada Kamis (15/6/2023).
Menurutnya, banjir impor pangan yang terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun kian meningkat. Sebagai contoh, pada 2004 impor gandum masih sebesar 4 juta ton dan saat ini meningkat drastis menjadi 13 juta ton.
Begitu pula dengan gula, di mana pada tahun lalu hanya impor sebanyak 1 juta ton kini meningkat menjadi 6 juta ton. Tentu saja, melihat kondisi tersebut Menteri Perdagangan merasa khawatir karena ditakutkan Indonesia bergantung dengan produk-produk impor.
“Jadi banyak sekali, kita semakin bergantung. Kan trennya semestinya menurun tapi ini nggak, semakin besar,” ujar Zulhas seperti dikutip Kontan pada Jumat (16/6/2023).
Peningkatan impor tidak hanya terjadi dari kebutuhan pangan pokok saja. Komoditas buah dan sayuran pun perlahan mulai bergantung dengan impor. Padahal, menurut Mendag, buah dan sayuran dalam negeri tidak kalah baik kualitasnya dengan yang ada di luar negeri.
“Belum sayur-sayuran. Dulu sayur-sayuran hampir tidak ada yang impor, kalaupun ada tapi sedikit sekali. Sekarang sayur-sayuran banyak sekali yang diimpor,” tambahnya.
Untuk itu, ia pun akan segera mengendalikan impor bahan-bahan pokok tersebut sesuai arahan presiden Jokowi. Ia berharap justru, produk-produk Indonesia yang harus diekspor dan tidak boleh lagi ada hambatan dalam ekspor produk Indonesia.
“Saya diperintahkan pak presiden untuk mengendalikan impor, kalau ekspor harus semudah-mudahnya, tidak boleh ada hambatan dalam ekspor,” tutupnya.
Sekedar informasi saja, Indonesia sendiri dikenal sebagai negara dengan penghasil buah dan sayuran terbaik di dunia. Buah jenis tropis seperti salak, kelengkeng, jeruk keriput, hingga apel Indonesia menjadi salah satu produk yang banyak diminati oleh beberapa negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, bahkan Eropa.