Guruh Sabdo Nugroho luthier asal Indonesia telah terkenal di kancah internasional dengan gitar batik buatannya atau brand Batiksoul Guitars. Batiksoul Guitars turut menghiasi pasar gitar butik global dan terbukti digemari oleh komunitas pencinta gitar butik hingga musisi pro dalam negeri dan luar negeri.
Lalu, apa yang membedakan gitar batik dari Batiksoul Guitars dengan yang lainnya? Selain karena bermotif batik, dibuat dengan cara tradisional hingga bernilai seni khas Indonesia, gitar ini dibuat dengan craftsmanship dan mempunyai kualitas yang mumpuni. Maklum saja, kayu yang menjadi bahan baku gitar berasal dari kayu pilihan asli Indonesia.
Kayu Mahogany Gunung Kidul Sebagai Bahan Utama Gitar
Dalam membuat gitar butik akustik perlu diperhatikan beberapa hal terutama di bahan kayu itu sendiri. Beberapa kriteria harus dipenuhi seperti grade kayu, karakter serat kayu, densitas, umur kayu dan juga kekeringan kayu
Kayu gitar batik dari Batiksoul Guitars ini merupakan kayu mahogany dari Gunung Kidul. Kelebihan kayu mahogany menurut founder Batiksoul Guitar ialah memiliki tingkat kekerasan yang tinggi. Ada juga sonokeling dan kayu mangga yang karena keseratan kayunya memiliki kesan eksotis.
Semakin lama usia kayu, maka kualitasnya semakin baik dan juga harganya semakin mahal. Bahkan kayu mangga yang merupakan bahan baku gitar batik ada yang berusia 80 tahun.
Proses Penerapan Batik ke Tubuh Gitar
Tidak hanya pemlihan kayu yang memerlukan kehati-hatian, selanjutnya ada tahap yang membuat gitar ini berbeda dari gitar lainnya yaitu melekatkan motif batik.
Guge Nugroho sang pencipta gitar batik mengatakan telah melakukan uji coba selama 2 tahun yakni 2012 -2014 kepada kayu solid yang berketebalan 2.7 mm untuk menerapkan motif batik dengan canting, lilin malam dan pewarna alami asli Indonesia.
“Saat melakukan pigmentasi dengan pewarna alam dan perilisan lilin malam dibutuhkan keahlian dan materi cairan khusus. Tujuannya, agar tidak merusak kualitas kayu dan resonansi di tubuh gitar. Dengan begitu, gitar tetap layak dijual kepada kolektor,” papar Guruh.
View this post on Instagram
Setelah menemukan formula yang pas dalam melekatkan batik ke tubuh gitar tanpa merusak kualitas resonansi dan juga tahan di berbagai cuaca khususnya di negara dengan empat musim, Batiksoul Guitars mulai dipatenkan dan menjual berbagai produknya.
Gitar Butik dari Batiksoul Guitars Digemari Penjuru Dunia
Per 2020 tercatat Batiksoul Guitars memproduksi 3-5 gitar eksklusif serta 7 -10 unit yang premium series. Karena pembuatannya dengan spesifikasi tertentu, memerhatikan keindahan dan ketelitian pada detail-detail kecil lewat craftmanship dan juga bisa disesuaikan dengan karakter personal si pembeli gitar, maka proses pembuatan cukup memakan waktu lama.
Gitar batik ini selain dijual di website batikguitar.com, juga dijual ke berbagai platform e-Commerce yang menjual gitar butik global. Harga gitar ini dibanderol dari 5 juta hingga 30 juta dan yang paling mahal pernah terjual 4.500 euro atau sekitar Rp 70 juta.
Gitar buatan Batiksoul Guitars ini telah diekspor ke sejumlah negara untuk komunitas gitar butik, musisi pro, pencinta musik dan kolektor dari berbagai penjuru dunia seperti Malaysia Singapura, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, Australia hingga negara-negara di Eropa seperti Belanda dan Kopenhagen, Swedia hingga Jerman.
Diketahui gitar batik asal Batiksoul Guitars ini pernah dipakai oleh band asal Kanada bernama Savages Playground. Sedangan musisi Tanah Air yang menggemari gitar batik ini ada David Naif, Endah Laras, Tohpati, Adera hingga Ras Muhammad.
Lebih lanjut, produk Batiksoul Guitars yaitu Guitalele, perpaduan gitar dan ukulele ini juga berhasil masuk dalam koleksi The State Museum of Oriental Arts, Moscow, Rusia pada 2018 lalu.
Bagaimana? Tertarik untuk mencoba gitar batik dari Batiksouls Guitar?