Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan kembali ‘memakan korban’ di sektor gerai ritel di Indonesia. Kali ini giliran ritel terbesar dan ternama PT Matahari Department Store Tbk yang berencana akan menutup 13 gerai tahun ini.
Seperti yang dijelaskan oleh Miranti Hadisusilo, selaku Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store Tbk mengungkapkan jika 13 gerai ritel milik Grup Lippo ini nantinya akan ditutup, meskipun saat ini masih belum ditutup.
“Bahwa 13 gerai yang ditutup, sampai saat ini belum ditutup, tapi memang rencana akan ditutup di 2021,” terang Miranti kepada salah satu media online.
Mengacu pada laporan kuartal, hingga Q1-2021, perusahaan mengoperasikan 143 gerai, jumlahnya sama dengan posisi 31 Desember 2020. Jumlah itu terbagi di Sumatera 28, Jawa 86, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku 28 dan wilayah lainnya 5 gerai.
Dari 147 gerai tersebut terdapat 124 gerai reguler dan 23 gerai dalam pengawasan. Sementara tu selama Q1, Matahari dijadwalkan menutup 13 gerai tahun ini dan masih ada 10 gerai yang dalam pengawasan untuk kemungkinan ditutup.
Pada kuartal I-2021,dari sisi kinerja Matahari juga masih membukukan rugi bersih mencapai 95,35 miliar, bengkak 1,49% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 93,95 miliar. Sedangkan berdasarkan laporan keuangan LPPF, rugi bersih terjadi di tengah penurunan pendapatan pengelola gerai Matahari Department Store ini.
Total pendapatan bersih turun 25,16% menjadi Rp. 1,16 triliun pada 3 bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 1,55 triliun.
“Di 2021, Covid-19 masih membawa dampak bagi seluruh sektor di dunia termasuk bagi Grup. Di tengah program vaksinasi yang sedang berjalan kegiatan masyarakat mulai meningkat meski masih diliputi ketidakpastian,” jelas manajemen LPPF.
Grup Lippo sendiri pada kuartal pertama 2021 telah mengambil sejumlah langkah sebagai antisipasi atas dampak situasi tersebut, antara lain mempersiapkan persediaan untuk penjualan momen Ramadhan dan Lebaran secara berhati-hati, menggulirkan program pemasaran Ramadan dan Lebaran lebih awal dan memastikan likuiditas dengan pinjaman bank sebesar Rp 480 miliar cukup hingga akhir Maret 2021 dan mendapat tambahan lokasi bazar baru.