Sejak ditetapkan oleh Kementerian Agama bahwa 1 Ramadan 1444 H jatuh pada 23 Maret 2023, umat Islam sudah mulai menjalankan puasa, nih, Sob. Meskipun puasa sekilas terlihat berat karena harus menahan haus, lapar dan nafsu lainnya, ternyata ada manfaat puasa untuk kesehatan mental, selain manfaat untuk kesehatan fisik.
Manfaat puasa untuk kesehatan mental ini diungkap oleh para ahli melalui jurnal-jurnal penelitian. Jadi gak self-diagnose, ya, Sob. Nah, kamu penasaran nggak sih apa saja manfaat puasa bagi kesehatan mental? Simak penjelasan di bahwa, Sob!
Menghilangkan Stres
Berdasarkan studi yang dilakukan Universitas Gadjah Mada dan laporannya yang bertajuk “Discovering the Advantages of Fasting for Mental Health”, terungkap kalau puasa bisa membantu hilangkan stres. Hal ini karena konsumsi makanan dengan waktu teratur memengaruhi cara berpikir menjadi lebih teratur.
Jika cara berpikir lebih teratur, emosi akan terkontrol dengan lebih baik dan tak mudah stres. Selain itu, puasa juga dikatakan bisa menstabilkan hormon kortisol (hormon yang berhubungan dengan stres) yang diproduksi oleh kelenjar adrenal dan membantu menurunkan tingkat stres dalam pikiran.
Mood Selalu Positif
Puasa dapat meningkatkan suasana hati, meski kamu sedang menahan rasa haus dan lapar. Berdasarkan penelitian Journal of Nutrition Health & Aging, orang yang sering melakukan intermitten fasting atau puasa intermiten mengungkapkan terjadinya penurunan ketegangan, kemarahan, dan kebingungan. Suasana hati pun membaik.
Meningkatkan Rasa Bahagia
Justin Thomas, seorang Profesor Psikologi di Zayed University mengungkapkan manfaat puasa untuk kesehatan mental. Di antaranya adalah meningkatkan rasa bahagia dalam diri melalui perasaan bersyukur dan kegiatan beramal.
Lebih lanjut menurut laporan penelitian yang terbit di jurnal Neuroscience Cerebral Cortex, dijelaskan adanya hubungan antara perasaan syukur dan kadar dopamin neurokimia yang dikenal sebagai “hormon kesenangan”.
Meningkatkan Kemampuan Memori
Hasil penelitian yang terdapat di Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan kalau membatasi jam makan seperti saat puasa intermiten terbukti bisa meningkatkan daya ingat. Subyek dalam penelitian melakukan 4 minggu puasa intermiten. Hasilnya, kinerja pada tugas perencanaan tata ruang dan memori kerja meningkat secara signifikan.
Ya, efek positif ini nggak bisa dirasakan cuma dalam satu hari, ya, Sob. Ketika rutin berpuasa, otak akan mendapat akses aliran darah yang lebih bersih sehingga menghasilkan pikiran yang lebih jernih, memori lebih baik, dan meningkatkan ketajaman indera seseorang.
Mengurangi Risiko Depresi
Penelitian yang dipublikasi di Nature Journal menyebutkan, puasa turut bermanfaat untuk menurunkan risiko depresi. Ini karena berpuasa dapat memicu produksi protein pada otak yang bernama brain-derived neurotrophic factor (BDNF).
Kekurangan protein BDNF nggak hanya mengakibatkan risiko depresi, tapi juga meningkatnya risiko berbagai masalah mental lain, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan, serta gangguan makan.
Nah, itu dia, Sob, 5 manfaat puasa untuk kesehatan mental menurut penelitian ilmiah yang sudah dilakukan. Sobat, sudah ada yang bolong belum nih puasanya? Hehe, tetap semangat yaak