Laga final UEFA Champions League (UCL) musim 2023/2024 beberapa jam lagi akan dilangsungkan. Yups, laga final kali ini akan mempertemukan wakil Inggris, Manchester City dan wakil Italia Inter Milan di Stadion Olimpiade Ataturk, Turki pada Minggu (11/6/2023) dini hari WIB.
Melihat dari perjalanan kedua tim di tiap pertandingan masing-masing liga (Inggris dan Italia) serta di ajang UCL musim 2023/2024, nampaknya ‘The Citizens’ lebih diunggulkan dibandingkan dengan ‘I Nerazzurri’. Bukan tanpa alasan, anak asuh Pep Guardiola ini telah meraih dua piala lokal bergengsi yakni Premier League dan FA Cup.
Atas kesuksesan meraih dua piala bergengsi tersebut, ambisi Manchester City untuk meraih treble winners musim ini pun terbuka lebar. Pasalnya, lawan mereka di final Liga Champions, Inter Milan terbilang bermain cukup ‘angot-angotan’ di Serie A Italia.
Tapi, di laga final nanti, bisa jadi Inter Milan menjadi ‘batu sandungan’ Manchester City untuk meraih treble winners. Karena, dari 6 kali final UCL yang dijalani oleh Inter Milan, tiga di antaranya mereka berhasil meraih gelar juara, dengan strategi bertahan dan counter attack-nya.
Kita ketahui bersama, terakhir kali Inter Milan meraih gelar tiga belas tahun yang lalu saat ditukangi oleh Jose Mourinho. Sedangkan Manchester City belum pernah meraih satu pun gelar ‘Si Kuping Besar’. Jika sampai musim ini ‘The Citizens’ meraih trofi Liga Champions, tentu saja ini menjadi sejarah besar bagi klub yang bermarkas di kota Manchester, Inggris.
Statistik Kedua Klub
Dari sisi pemain, Manchester City bisa dibilang untuk musim ini memiliki paket yang lengkap. Karena, baik tim utama dan tim kedua memiliki kualitas yang sama. Apalagi di lini depan, Manchester Biru memiliki striker buas asal Norwegia, Elrin Haaland yang telah mengemas 12 gol dari 10 laga di UCL. Di samping itu, pertahanan Manchester City baru kebobolan 5 kali dari 12 laga, tentu ini menjadi catatan tersendiri.
Untuk Inter Milan, kemungkinan besar mereka akan kehilangan salah satu pemain penting, yakni Joaquin Correa yang mengalami cedera saat laga final Coppa Italia 2023 lalu.
Whoscored telah menganalisa kedua tim, di mana rata-rata City memiliki penguasaan bola hingga 61,0 persen dalam setiap laga. Sebaliknya, Inter hanya mampu menguasai bola rata-rata 45,3 persen di tiap laga.
Soal jumlah tembakan, jangan ditanya. Karena memiliki trio mematikan I.Gundogan, De Bruyne, dan Haaland, City memiliki persentase 16,2 shot di tiap laga. Sedangkan Inter dengan striker yang lagi ‘mood-mood-an’ Lautaro dan Lukaku, hanya mampu membahayakan gawang lawannya sebesar 12,8 shot per pertandingan.
Mengenai strategi, Inter yang kali ini dilatih oleh Simone Inzaghi lebih sering menggunakan skema open play. Dengan skema ini mereka berhasil mencetak 17 gol. Berbeda dengan gaya bermain saat masih dilatih oleh Jose Mourinho yang mengandalkan serangan balik cepat dan tentunya bertahan gaya parkir bus.
Untuk Manchester City, permainan mereka di musim ini cukup variatif. Kedua sisi sayap, menjadi salah satu sisi yang dapat mematikan lawan-lawannya. Permainan open play mereka pun mampu menghasilkan 20 gol dan via set-piece dengan 7 gol.
Melihat hasil tersebut, banyak pengamat sepak bola menilai ‘The Citizens’ akan mudah menjinakkan ‘I Nerazzurri’ di partai final. Namun, sepak bola adalah sepak bola. Statistik belum tentu bisa memastikan segalanya, masih ada “drama-drama” yang bisa membalikkan keadaan di lapangan.
So, Sobat SJ lebih menjagokan yang mana?