Nama Muhammad Isfhani Ghiath pada tahun 2014 lalu sempat membuat geger dunia informatika di Indonesia. Pasalnya, saat itu remaja asal Sulawesi Selatan ini sukses membuat antivirus dengan nama Spensav, yang ia pelajari secara otodidak.
Bermula saat komputer sang ayah yang dipakai untuk bekerja terkena virus, Isfha (nama panggilan) bertekad mengatasi masalah komputer ayahnya dan mulai belajar membuat antivirus dari warnet yang ia sewa.
Dengan ketekunannya, akhirnya di tahun 2012 ia berhasil menciptakan antivirus dan membasmi semua virus yang ada di komputer milik sang ayah. Saat itu itu ia masih duduk di bangku SMP Negeri 1 Sungguminasa, Sulawesi Selatan.
Meski belum sempurna, antivirus ciptaanya dicoba untuk mengikuti perlombaan tingkat nasional dan internasional. Pada Antivirus Test 2012 yang digelar di Singapura, antivirus buatan Muhammad Isfhani Ghiath berhasil menyabet sebuah penghargaan.
Dua tahun kemudian, programmer kelahiran 1997 ini kembali mendapatkan juara dua di ajang Asia Pacific Information and Communication Technology Alliance Awards 2014 yang diselenggarakan oleh APICTA Corp dengan dukungan 17 negara di Asia.
Antivirus Spensav buatan Isfha yang diresmikan d tahun 2014, dengan cepat banyak digunakan oleh pengguna komputer. Tercatat, sekitar 500.000 pengguna telah mengunduh antivirus Spensav dalam waktu kurang dari satu tahun.
Berkat prestasinya tersebut, Isfha mendapat apresiasi dari Menkominfo saat itu, Tifatul Sembiring, dengan diberikan laptop yang menjadi laptop pertama Isfha. Di tingkat nasional, antivirus buatan Isfha kembali memperoleh prestasi dengan mendapatkan predikat Excellent Antivirus di perlombaan antivirus se-Indonesia di Palembang.
Memasuki dunia perguruan tinggi, Isfha semakin mendalami ilmu komputer dengan mengambil jurusan informatika di STT Terpadu Nurul Fikri. Di tempat ini, ia mengembangkan kemampuannya dengan melakukan berbagai uji coba aplikasi yang diciptakan bersama rekan-rekannya di Developer Student Clubs (DSC).
Hasilnya, Isfha berhasil membuat aplikasi Relieve sebuah aplikasi food sharing yang menghubungkan restoran dengan komunitas food sharing. Dengan aplikasi ini, ia juga membantu berbagai makanan kepada para penyandang tunawisma.
Selain itu, Isfha juga membuat aplikasi WeBlocker, sebuah aplikasi parental control yang memudahkan para orang tua untuk memantau aktivitas anaknya selama menggunakan internet, baik di komputer maupun di smartphone.
Di tahun 2019, bersama programmer muda Indonesia lainnya, Muhammad Isfhani Ghiath diundang ke sebuah event besar Google yakni Google I/O 2019 di Amerika Serikat dan berkesempatan mencoba salah satu teknologi terbaru Google bernama Stadia.