Tumbuh berkembang dari lingkungan keluarga pecinta otomotif, Lulut Puspo Wibowo dikenal sebagai modifikator motor gede ternama di Indonesia. Dua modifikasi motornya pun pernah meraih penghargaan di ajang internasional.
Lulut Puspo Wibowo, pria kelahiran Yogyakarta ini pertama kali diperkenalkan dengan dunia modifikasi motor sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) oleh sang Ayah. Saat itu, ia diberikan kado motor tua BMW R27 keluaran 1962 dan langsung mempelajari cara memodifikasi motor dari sang Ayah.
Memasuki dunia kuliah, kecintaan Lulut Puspo Wibowo terhadap otomotif khususnya memodif motor tidak langsung luntur, justru ia mengembangkan hobinya itu ketika ia masuk jurusan Fisipol Universitas Gadjah Mada dan Teknik Mesin di salah satu kampus swasta.
Lulus di tahun 2002, lantas ia memutuskan untuk membuka bengkel modifikasi motor bernama Retro Classic Cycles. Di tempat ini, ia mencoba membuat karya dan memamerkannya di kejuaraan motor custom tingkat dunia di Jepang pada 2010.
Hasilnya, karya modifikasi berupa Harley Davidson Sportster 1200 cc yang diberi nama “Kyai Perkoso” sukses menjadi idola di pameran “Cool Breaker 12th “, Yokohama Jepang tahun 2010. Uniknya nama Harley Davidson yang dimodifikasi dengan corak batik ini diberi nama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Pada pameran tersebut, motor Lulut Puspo Wibowo lainnya yang bernama “Enggang Merah” juga mendapat apresiasi positif dari para pengunjung yang berasal dari berbagai negara. Meski tidak mendapat juara, motor modifikasi Lulut bisa dibilang menjadi custom motor pertama dari Indonesia yang dipamerkan di kancah internasional.
“Sebelumnya, orang luar tidak tahu, jika ada yang bisa modifikasi chopper di Indonesia,” ujar Lulut Puspo Wibowo kepada salah satu media.
Berkat keikutsertaan Lulut di “Cool Breaker 12th“, pesanan modifikasi pun berdatangan ke bengkel Retro Classic Cycles. Tidak hanya dari Indonesia, namun beberapa pesanan datang dari Malaysia, Brunei Darussalam, Qatar, Australia, dan Jepang.
Di Retro Classic Cycles sendiri bukan hanya menerima modifikasi motor Harley Davidson saja, tetapi motor besar lain seperti Triumph juga bisa dimodifikasi sesuai pesanan pelanggan.
Dalam memodifikasi motor, Lulut Puspo Wibowo dibantu oleh 11 teknisi dan dalam sebulan ia bisa menerima dua hingga tiga pesanan modifikasi atau pembuatan chopper. Untuk melebarkan sayap bisnisnya, Lulut baru-baru ni menciptakan flying machine, yaitu pesawat yang diterbangkan dengan bantuan parasut.
Sedikit informasi saya, bila Anda ingin membangun motor besar dari nol di Retro Classic Cycles, dibutuhkan dana kurang lebih sebesar Rp. 150 juta.