Mahasiswa Universitas Brawijaya (UniBraw) Malang kembali melakukan terobosan baru, kali ini datang dari lima mahasiswa dari Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam dengan mengolah kulit durian menjadi krim anti-jerawat.
Mengutip dari laman resmi Universitas Brawijaya, pada Jum’at (8/10/2021), kelima anggota tim dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) menjelaskan jika kulit durian mengandung senyawa antibakteri seperti flavonoid, saponin, tannin, terpenoid dan alkaloid yang memiliki kemampuan menghambat tumbuhnya jerawat.
“Krim anti-jerawat berbahan dasar limbah kulit buah durian ini lebih efektif dengan daya hambat sebesar 18,1 mm dibandingkan produk di pasaran yang mengandung tree tea oil dengan daya hambat 15,8 mm,” jelas Nur Khasanah, selaku ketua tim MIPA UniBraw.
Dalam pengolahannya, mahasiswa UniBraw tersebut menggunakan teknologi nanoemulsi, yaitu terdiri dari fase minyak dan air dengan ukuran droplet kurang dari 200 nm. Pengolahan dengan menggunakan teknologi nanoemulsi dapat memberikan efek hidrasi sehingga meningkatkan permeabilitas kulit dalam penetrasi obat dan mengurangi risiko peradangan jerawat.
Selain itu, anggota tim peneliti dari MIPA UniBraw menjelaskan jika krim anti-jerawat dibuat menggunakan ekstrak kulit buah durian yang didapat dengan memotong dan membersihkan kulit durian. Kemudian, memasukkannya ke dalam oven dengan suhu 60 derajat Celcius selama 2 x 24 jam. Setelah selesai kulit durian tersebut dihaluskan, diayak dan mengekstraksi.
Diketahui, para anggota tim peneliti MIPA UniBraw yang membuat krim anti-jerawat dengan menggunakan kulit durian adalah Nur Khasanah, Putri Ayu, Annindea Erza N, Dzurrotin Qurrota A dan Dita Rahmaningtyas di bawah bimbingan dosen Zubaidah Ningsih AS, S.Si., M.Phil., Ph.D.
Sebelumnya pada 2020, mahasiswa UniBraw dari Fakultas Teknik berhasil membuat desain alat ekstraksi ikan gabus untuk membantu UKM dalam meningkatkan produktivitas albumin, bernama Chaselogy.