Indonesia punya beragam jenis kopi lokal, seperti kopi toraja, kopi sipirok, dan kopi sidikalang. Kopi-kopi lokal ini tersebar dari Aceh hingga Papua. Salah satunya adalah Kopi Liberika Sendoyan, kopinya khas dari Kalimantan Barat.
Menurut Data Kementerian Pertanian, Indonesia memiliki 16 jenis kopi yang diminati di pasar global, terutama kopi liberika. Bagaimana tidak? Di sebuah kota kecil di Jerman bernama Kota Gottingen saja Sobat bisa menemukan sejumlah varian kopi asal Indonesia.
Kali ini kita akan membahas tuntas seputar kopinya khas Kalimantan Barat, Sob. Mulanya jenis kopi ini berasal dari Liberia, Afrika. Namun, kini sudah banyak kopi liberika yang dibudidayakan oleh petani kopi Tanah Air, tepatnya di daerah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Masyarakat setempat menyebutnya dengan kopi liberika sendoyan.
Masa Kejayaan Kopi Khas Kalimantan Barat
Pada tahun 2000-an, kopi ini pernah mencapai puncak kejayaanya. Namun, seiring berkembangnya zaman, tren pasar pun banyak mengalami perubahan. Banyak petani yang beralih menanam komoditas lain, terutama lada dan sawit.
Di sisi lain, seiring menurunnya harga lada, kini petani di Kabupaten Sambas akhirnya kembali menanam kopi liberika. Sampai-sampai mereka membuat program bernama Gerakan Tanam Kopi Liberika Sendoyan untuk membudidayakan kopi tersebut.
Program Gerakan Tanam Kopi Liberika Sendoyan merupakan upaya mengembalikan masa kejayaan kopi yang pernah menjadi sumber pendapatan utama bagi petani sejak 1979. Gerakan ini diinisiasi oleh Budi dan rekan-rekannya. Budi merupakan Ketua Kelompok Tani (Poktan) Batu Layar Sejahtera, Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Kopi Kalbar Mulai Bangkit Kembali
Berdasarkan sejarahnya, dahulu Dusun Batu Layar pernah berjaya dan menjadi sentra kopi. Sebab, tanah di daerah tersebut cocok untuk ditanami kopi liberika. Kini perlahan-lahan para petani setempat mulai membangkitkan kembali tren kopi liberika sendoyan dengan cara membudidayakannya.
Apalagi di daerah Sambas yang tergolong kental dengan budaya minum kopi. Jadi ada kemungkinan besar membudidayakan kopi liberika sendoyan menjadi solusi sebagai pemenuhan kopi lokal.
“Di sini budaya ngopi itu masih kental. Setiap hari warga ngopi, baik pagi, siang, atau malam hari,” ujar Budi.
Namun, dalam masa-masa ini kendala masih tetap ada. Menurut Tandi, seorang anggota Poktan Batu Layar Sejahtera, saat ini petani kopi di daerahnya sedang kesulitan memenuhi permintaan masyarakat lokal terhadap kopi liberika.
Di kebun seluas 1,5 hektare ini, pasokan kopi terkadang masih kurang mencukupi sehingga konsumen harus memesan terlebih dahulu. Sementara harga biji kopi bisa berkisar antara Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram.
Namun untungnya perawatan kopi liberika sedoyan nggak terlalu rumit, loh. Kopi jenis ini sangat mudah ditanam di tanah yang ada campuran gambutnya.
Kopi khas Kalimantan Barat ini juga memiliki keunikan sendiri, Sob. Di dalam kopi liberika sendoyan seperti memiliki rasa buah yang khas seperti pisang, nangka, dan lain-lain. Satu hal yang perlu Sobat ketahui, kopi liberika sangat rendah kafein, jadi aman dikonsumsi untuk lambung.
“Kopi liberika sendoyan kini telah menjadi identitas kopi Kalbar. Kopi Kalbar itu, ya, liberika. Jenis kopi ini sangat diminati karena rendah kafein dan aman bagi lambung,” ucap salah seorang pelaku usaha kedai kopi di Kalbar.