LEWAT MUSIK EKSPERIMENTAL, SENYAWA PUKAU ASIA DAN EROPA

Band Instrumental Asal Indonesia Tampil di Asia dan Eropa

Band Instrumental Asal Indonesia Tampil di Asia dan Eropa

Bicara mengenai kota Yogyakarta, mungkin yang terbesit di kepala adalah beragam kuliner serta cerita sejarah perjuangan pendiri bangsa Indonesia. Tapi, siapa sangka di kota pelajar ini memiliki duo musik eksperimental yang telah memukau penikmat musik di Asia dan Eropa.

Bernama Senyawa, duo yang beranggotakan Rully Shabara (vokal) dan Wukir Suryadi (instrumen) ini memperkenalkan musik campuran antara tradisi Indonesia dengan neo tribal. Uniknya, alat musik yang dimainkan Senyawa merupakan hasil karya sendiri yang terbuat dari bambu serta alat pertanian tradisional yang ada di Indonesia.

Band Instrumental Asal Indonesia Tampil di Asia dan Eropa

Di Indonesia sendiri, banyak musisi menyebut jika Senyawa berhasil mewujudkan cita rasa aura musik Jawa dengan mengeksplorasi kerangka praktik musik eksperimental tanpa mendorong batas-batas keduanya.

Dengan musiknya, Senyawa telah tampil secara ekstensif di beberapa negara Asia hingga Eropa. Dan berkolaborasi dengan musisi-musisi luar negeri seperti Stephen O’Malley, Lucas Abela, Yasuke Akai, Jon Sass, Damo Suzuki, Jerome Cooper, Keiji Haino, Melt Banana, Tatsuya Yoshida, Charles Cohen, David Shea, dan Kazuhisa Uchihashi.

Sejak terbentuk di tahun 2010, Senyawa telah merilis 7 (tujuh) album penuh, yakni “Senyawa (2011)”, “Senyawa with Kazuhisa Uchihashi (2012)”, “Acaraki (2014)”, “Unheard Indonesia Vol.5: Senyawa with Arrington de Dionyso (2014)”, “Menjadi (2015)”,”Brønshøj (Puncak) (2016)”, dan “Sujud (2018)”.

Selain itu, berbagai penghargaan juga pernah diraih oleh Senyawa, antara lain Best Concert of the Year/Best Performing Artist 2016’, ‘Ars Electronica Award 2017 kategori Digital Music and Sound bersama Lucas Abela Gamelan Wizard’, ‘Editor’s Choice Award 2017’, dan ‘Green Room Awards 2018 kategori Best Music Composition and Sound Design’.

Exit mobile version