Setelah resmi membeli platform media sosial Twitter per 28 Oktober 2022, Elon Musk langsung membuat sejumlah perubahan, termasuk salah satunya yaitu membuat semua orang bisa memiliki akun terverifikasi atau bercentang biru dengan membayar lewat layanan Twitter Blue. Namun nampaknya layanan centang biru berbayar di Twitter telah dihapus. Apa alasannya?
Ternyata, keputusan ini dibuat karena banyak pengguna Twitter yang malah menyalahgunakan layanan ini untuk meniru public figure hingga merek terkenal. Ya, dengan layanan Twitter Blue, netizen biasa sekalipun bisa membeli tanda centang biru atau verifikasi seolah-olah mereka public figure atau brand resmi.
Tentu saja jika hal ini terus dibiarkan, bisa membuat Twitter menjadi ladang informasi yang salah, padahal tanda terverifikasi atau centang biru dulunya bertujuan untuk meyakinkan orang-roang jika informasi yang disampaikan public figure atau brand bercentang biru adalah benar dari mereka.
Memang siapa saja, sih, merek dan orang terkenal yang ditiru? Melansir Aljazeera pada Sabtu (12/11/2022), banyak akun palsu bercentang biru yang mengaku-mengaku sebagai merek dan orang terkenal dan membuat tweet yang misleading. Adapun brand-brand yang telah menjadi korban ‘centang biru’ palsu di antaranya Roblox, Nestle, perusahaan farmasi Eli Lilly, dan Lockheed Martin. Bahkan ada juga netizen yang mengaku seolah-olah perusahaan Tesla telah membuat serangkaian tweet yang bikin geger.
Sedangkan dari public figure, sejauh ini yang telah ditiru adalah mantan Presiden AS George W. Bush, eks Perdana Menteri Inggris Tony Blair hingga pebasket LA Lakers LeBron James .
“Untuk memerangi peniruan identitas, kami telah menambahkan label ‘Resmi’ ke beberapa akun,” cuit akun dukungan Twitter @TwitterSupport pada Jumat (11/11/2022).
Selain itu, setelah menghentikan layanan Twitter Blue, diketahui beberapa pengguna ‘centang biru’ yang lama menghilang. Ada juga sumber lainnya yang mengatakan kepada Reuters bahwa layanan ini telah dihentikan. Pastinya hal ini membuat Musk dan Twitter untuk mengambil keuntungan dari penggunanya akan berujung gagal.
Sekedar informasi saja, sebelumnya direncanakan bahwa siapapun bisa memiliki tanda terverifikasi berupa centang biru, hanya dengan membayar US$8 per bulan. Menurut kamu, setuju nggak sih dengan fitur layanan centang biru berbayar ini digunakan hanya untuk public figure?