Larangan ekspor bijih bauksit baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 10 Juni 2023. Namun, ketentuan ini sudah mendapat banyak gugatan dari luar negeri. Bila sebelumnya kebijakan larangan ekspor nikel digugat negara Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), kali ini larangan ekspor bauksit dikabarkan akan digugat Cina.
Hal ini diungkapkan oleh Presiden Jokowi saat menghadiri acara “1 Dekade Bara JP”, Minggu (18/6/2023). Jokowi menyampaikan, selagi dalam tahap pengajuan banding usai kalah terkait gugatan Uni Eropa di WTO soal larangan ekspor nikel, Indonesia kembali digugat terkait larangan ekspor bijih bauksit.
“Ini bauksit kita ini digugat lagi, gak tau yang gugat. Mungkin dari Tiongkok, karena ekspor kita banyak ke sana,” ujar Jokowi.
Kendati kebijakan yang ditekennya digugat oleh negara lain, Jokowi menegaskan Indonesia tak boleh gentar menghadapi. Menurutnya sebagai negara besar, nyali pun harus perkasa. Gugatan itu, menurutnya, hanyalah awal tantangan dari target besar yang ingin dicapai negara.
“Uni Eropa, saya juga masih berkawan baik kok, dengan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen, bicara baik-baik tapi ya kita hadapi. Jangan sampai digugat kalah langsung mundur, ya nggak jadi industri kita,” terang Jokowi.
Alasan orang nomor satu di Indonesia itu tetap kukuh menghentikan ekspor mineral mentah ke luar negeri karena menurutnya Indonesia sudah cukup lama mengirimkan bahan mentah ke luar negeri sejak zaman kolonialisme. Padahal, menurut Jokowi, kegiatan itu tak memberi nilai tambah besar bagi negara.
Ke depannya, Jokowi memastikan akan menghentikan ekspor untuk komoditas mineral mentah lainnya. Setelah nikel dan bauksit, komoditas mineral mentah yang akan dihentikan ekspornya adalah tembaga.
“Kalau (smelter katoda tembaga) sudah hampir selesai, (ekspor) tembaga setop lagi sehingga semuanya berproduksi di dalam negeri,” tandas Jokowi.
Selain membangun fasilitas pemurnian atau smelter untuk ragam komoditas seperti nikel, bauksit, tembaga, emas, mangan, dan lainnya, Indonesia saat ini mengembangkan industri katoda, prekursor, nikel bertenologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), kendaraan listrik, dan lithium baterai.
Hmm, apakah kali Indonesia bisa menang terkait gugatan negara lain yang keberatan dengan kebijakan larangan eskpor? Apapun yang terjadi, semoga tidak menyurutkan semangat hilirisasi industri yang sedang dibangun, ya.