Dalam rangka mendukung program digitalisasi pendidikan, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk produsen laptop dalam negeri, Zyrex, telah mengirim 165.000 unit laptop ke sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.
Pengiriman laptop Zyrex sendiri ditargetkan selesai sebelum Desember 2021. Direktur Utama Zyrexindo Mandiri Buana, Timothy Siddik mengatakan pihaknya sejauh ini baru mengirim pesanan kurang lebih sebanyak 8.000 ke sekolah-sekolah yang tersebar di berbagai wilayah.
Nantinya, penggunaan laptop ini untuk merealisasikan program digitalisasi dari Kemendikbud Ristek. Tak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan untuk pengadaan laptop untuk berbagai sekolah di Indonesia terbilang cukup besar, yakni total sebesar Rp. 700 miliar.
Penggunaan laptop produk dari PT Zyrexindo Mandiri Buana ini dilakukan setelah mereka memperoleh kontrak dan perjanjian dari rekanan penyedia yakni Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP) atas Pengadaan Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tahun 2021.
Dari 165.000 unit laptop yang akan digunakan untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan per tahun 2021-2024, baru sekitar 115.000 unit yang telah dikirim ke sekolah-sekolah, sisanya sesuai DAK.
“Yang sudah mau selesai ini adalah yang (pesanan) pusat yang jumlahnya kuantitasnya sekaligus banyak, kalau yang dana alokasi khusus (DAK) kan tersebar, jadi berdasarkan dri permintaan sekolah,” jelas Corporate Secretary PT Zyrexindo, Evan Jordan seperti dikutip Kontan.
Diharapkan, dengan mendapatkan pesanan laptop dari pemerintah, Zyrex dapat mengejar target pertumbuhan pendapatan sebesar 150%. Tercatat, pada 2020 perusahaan laptop dalam negeri ini telah membukukan penjualan neto sebesar Rp 223,46 miliar dengan laba tahun berjalan sebesar Rp 36,37 miliar.
Sekedar informasi saja, pemerintah pusat telah menganggarkan Rp. 1,3 triliun untuk mendukung program digitalisasi pendidikan dari Kemendikbud Ristek. Untuk pengadaan laptop, dalam program ini melalui 2 distributor perusahaan dengan nilai kontrak sebesar Rp 700 miliar.