Program transformasi yang dilakukan PT Pupuk Indonesia (Persero) berdampak positif terhadap peningkatan EBITDA pada 2021. Hal ini diungkapkan langsung oleh SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana.
Ia menjelaskan program transformasi PT Pupuk Indonesia mencatatkan peningkatan kinerja EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi sebesar 41% dari atau mencapai Rp13,91 triliun dari tahun 2020 sebesar Rp9,81 triliun.
“Lewat program retail management, kami memperkenalkan dan memudahkan akses produk-produk non subsidi kepada petani, memberikan benefit model bagi kios dan distributor, serta meningkatkan program kerjasama promosi dengan kios-kios,” jelas Wijaya Laksana dalam keterangan resmi.
Total EBITDA uplift dari program transformasi ini mencapai Rp.1,030 triliun. Angka tersebut berasal dari program-program seperti transformasi digital, retail management, program Makmur, sentralisasi pengadaan dan pemasaran, optimalisasi aset dan program digitalisasi rantai pasok.
Ada satu pilar strategi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan, yaitu menjadi perusahaan yang lebih customer centric atau fokus pada pelanggan. Dengan begitu, PT Pupuk Indonesia bisa menjadi perusahaan yang semakin memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan, termasuk memberikan pelayanan lengkap kepada pelanggan, khususnya petani.
Dari program-program transformasi yang dijalankan tersebut, program retail management dan program Makmur berkontribusi besar terhadap peningkatan penjualan pupuk retail, yaitu total sebesar 360 ton pupuk urea dan 247 ribu ton pupuk NPK.
Mengenai program digitalisasi, PT Pupuk Indonesia mengimplementasikan data science, mengoptimalisasi distribusi dan pergudangan (logistik) dengan tools digital. Tidak hanya itu, mereka juga memanfaatkan aplikasi digital penebusan pupuk komersial online Retail Management System (RMS) di berbagai daerah, hingga digitalisasi monitoring rantai pasok.
Ke depannya, Pupuk Indonesia (Persero) akan terus merealisasikan berbagai program transformasi bisnis lainnya untuk meningkatkan EBITDA. Salah satu yang akan dijalankan yaitu memperluas program Makmur menjadi 250 ribu hektar, diversifikasi usaha produk non pupuk dengan melakukan revamping pabrik PT Pupuk Kaltim (PKT-2), operasional pabrik Ammonium Nitrate PKT, serta pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda.
“Selain itu upaya peningkatan EBITDA ini juga akan kami lakukan melalui sejumlah penghematan, yaitu melalui Cost Reduction Program atau CRP di berbagai lini,” tutupnya.